bjb KPR General_Media Online_Media Online
news-details
berita
Pameran Napak Tampak. (Foto: M Rafli Ardiansyah)

Melihat Keberagaman Seni Rupa lewat Pameran ‘Napak Tampak’

BERITABAIK.ID - Ada pameran Art Exhibition menarik di de Braga by Artotel, Jalan Braga No 10 Bandung. Pameran hasil kerja sama dengan Artotel Art Space ini bertajuk ‘Napak Tampak’.

Pameran yang diikuti tujuh seniman dan dikuratori Teguh Agus Priyanto ini, resmi digelar pada Jumat (11/8/2023).

Seniman yang berpartisipasi dalam pameran kali ini masing-masing Gemma Guardi, Lutfi Yanuar, Patra Aditia, Periangga Irianto, Prabu Perdana, Sumastania Widyandari dan Tennessee Caroline.

Rencananya pameran tersebut akan digelar mulai 11 Agustus hingga 30 September mendatang di lantai 2 de Braga by Artotel. Pengunjung dapat melihat-lihat pameran mulai pukul 11.00 hingga 20.00 WIB secara gratis.

Baca Juga : Ridwan Kamil Apresiasi Sinergi Insan Pengayoman Kemenkumham Jabar

Sebagai kurator, Teguh Agus Priyanto berharap pameran tersebut dapat menjadi media untuk memahami toleransi dan nilai–nilai keberagaman di dunia seni, terutama seni rupa.

“Kami mengajak teman-teman untuk bisa memahami toleransi dan menghargai keberagaman. Dengan melibatkan ketujuh seniman, kami ingin memperlihatkan bahwa setiap personal punya kecenderungan berpikir yang berbeda dan hasil keberagam pemikiran itu jadilah suatu karya seni," ujar Teguh.

Dia menambahkan, nantinya masyarakat dapat lebih memahami seni dan mendapatkan pengalaman lebih ketika menikmaktinya

“Dalam memahami seni kita harus bisa melihat nilai-nilai yang tak tampak dari sebuah karya. Biasanya, nilai itu malah yang lebih menarik dibahas. Itulah sebabnya suatu karya seni bisa memberikan pengalaman yang berbeda-beda pada penikmatnya,” kata Teguh.

Baca Juga : The Vow with Hilton, Rinaldy Yunardi Pamerkan 35 Set Desain Tiara

Salah satu karya Gemma Guardi berjudul ‘Annoy’ dibuat di atas kanvas berukuran 100 × 100 cm dengan menggunakan cat akrilik.

“Karya yang saya buat ini mungkin pesannya lebih cepat bisa dipahami. Karena saya menggambar penggabungan dari tengkorak, mesin knalpot sama banyak asap," kata Gemma.

Karya tersebut, lanjut Gemma, menjelaskan tentang kondisi lingkungan yang penuh polusi udara dan suara terutama kendaraan bermotor. "Dengan adanya karya ini juga harapannya ada penyikapan pada lingkungan,” ucap Gemma.***

Editor : Gin Gin Tigin Ginulur

'Soft Launching' Situ Bagendit, Ridwan Kamil Cerita Masa Kecil

Menikmati Indahnya City Light di Bandung dari Ketinggian Cartil