bjb KPR General_Media Online_Media Online
news-details
cerita
(dok. Garda Bagus Damastra)

Cerita Davis, Pemuda Asal NTT yang Mendunia Usai Temukan Serangga Spesies Baru

BERITABAIK.ID - Davis Marthin Damaledo merupakan pemuda asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Namanya mendunia setelah menemukan spesies serangga baru di usianya yang masih muda. Diketahui serangga tersebut merupakan serangga ranting.

Tidak sendiri, Davis juga melibatkan Garda Bagus Damastra, seorang peneliti serangga, dalam proses identifikasinya.

Keduanya turut andil menjadi penulis di jurnal publikasi Faunitaxys yang terbit di Maret 2023, berjudul Nesiophasma sobesonbaaii n. sp. –a new giant stick insect from the island Timor, Indonesia (Insecta: Phasmatodea). Publikasi itu ditulis bersama tiga peneliti luar negeri, yakni Hennemann, Royce T. Cumming, dan Stéphane Le Tirant.

Kisah Davis bermula pada Maret 2021. Kala itu ia menemukan serangga yang menarik perhatiannya pada pepohonan jambu air dekat yang ada di Desa Oemasi.

Sejak kecil Davis memang menyenangi dunia serangga dan senang mengoleksi serangga.

Davis lantas membawa pulang serangga tersebut dan meminta bantuan temannya, Garda, untuk mengidentifikasi serangga temuannya tersebut.

Garda yang merupakan peneliti serangga berhasil mengidentifikasi jenis serangga tersebut sebagai Nesiophasma. Untuk meyakinkan dirinya lebih lanjut, Garda kemudian menghubungi peneliti serangga asal Jerman, Frank H. Hennemann.

Serangga Nesiophasma tersebut akhirnya dibiarkan menetas di rumah Davis, lalu induknya yang sudah mati dikirim untuk diteliti lebih lanjut.

Dari hasil identifikasi ini para ahli menyebutkan bahwa serangga ranting yang ditemukan Davis adalah spesies yang belum diketahui.Cirinya yang paling mencolok adalah garis merah di sepanjang toraks–bagian tubuh yang terletak antara kepala dan perut. Ukuran tubuh betinanya mencapai 20 hingga 35 cm.

Davis yang ketika itu masih duduk di bangku kelas 3 di SMA 5 Kupang akhirnya terlibat dalam penelitian serangga spesies baru tersebut. Serangga baru ini kemudian diberi nama Nesiophasma sobesonbaaii. Nama sobesonbaaii sendiri diambil dari nama pahlawan nasional kebanggaan NTT, Sobe Sonbai III.

Raja Sobe Sonbai III adalah raja ke-15 dari dinasti Sonbai, sekaligus raja terakhir Pulau Timor. Ia dikenal sebagai satu-satunya Raja Timor yang sampai akhir hayatnya tidak pernah menandatangani perjanjian takluk kepada Belanda.

Profesor bidang Zoologi dan peneliti serangga dari Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Rosichon Ubaidillah, mengatakan bahwa eksplorasi dan dokumentasi spesies serangga khususnya di daerah Indonesia Timur masih sangat kurang.

“Yang banyak hanya Jawa, Sumatera, Kalimantan dan sebagainya, yang ke Timor itu masih sedikit sekali. NTT Maluku sampai Papua masih kurang sekali,“ kata Rosichon kepada BBC News Indonesia.

Dalam setahun terakhir, ia mengatakan penemuan spesies baru di Indonesia tidak sampai 30 spesies. Padahal seharusnya bisa dalam kisaran 200 hingga 300 spesies baru.

Di sisi lain, Davis juga berharap penemuan serangga ranting ini dapat meningkatkan kepedulian terhadap serangga dan hewan-hewan lain di sekitar kita.

“Bahkan serangga yang sering dianggap remeh pun penting untuk kita lihat atau pelajari karena Indonesia ini masih sangat jarang penelitian seperti itu, sehingga potensi spesies barunya masih sangat tinggi,” tutup Davis.

Editor : Nadiana Tsamratul Fuadah

Punya Resolusi untuk Diri Sendiri Tahun 2024? Ini 7 Tips untuk Konsisten dan Mencapai Tujuan

Ikuti Hari Amal Bhakti, Bey: Tingkatkan Spirit Melayani kepada Seluruh Umat Beragama