bjb KPR General_Media Online_Media Online
news-details
Indonesia Bercerita
Ilustrasi jagung.

Hasil Jagung Sindangbarang Cianjur Mampu Dijual hingga Jateng dan Jatim

BERITABAIK.ID - Potensi perekonomian khususnya sektor pertanian di wilayah Jabar Selatan sangat besar untuk terus dikembangkan.

Salah satunya di Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur.

Pertanian di wilayah Sindangbarang masih mendominasi dibandingkan dengan sektor lainnya. Sekitar 90 persen masyarakatnya merupakan petani padi, jagung, maupun kacang-kacangan.

Camat Sindangbarang Indra Sunggara mengatakan, sejumlah hasil pertanian dari Sidangbarang sudah dijual ke beberapa wilayah di luar Provinsi Jabar, seperti jagung dijual ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Selain itu, kacang tanah Sindangbarang juga memasok sejumlah perusahaan besar yang ada di Indonesia.

Baca Juga: Kisah Klasik Pak Dedi, 32 Tahun Berjualan Amplop Kantor Pos

“Kualitas jagung dan kacang tanah dari wilayah ini cukup bagus dan layak untuk dijual ke luar,” kata Indra, di Kantor Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur.

Menurut Indra, kacang tanah dari Sindangbarang akan menjadi salah satu komoditas unggulan yang akan terus dikembangkan.

Berdasarkan hasil penelitian yag dilakukan Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur, kualitas kacang tanah dari Sindangbarang sangat bagus, berbeda dengan kacang tanah dari daerah lain.

“Kacang tanah dari sini lebih pulen, mungkin karena ditanam di pesisir pantai. Kita olah juga menjadi minyak kacang tanah,” ujar Indra dalam keterangan pers yang diterima Beritabaik.

Baca Juga: Hari Ini Rekayasa Lalin di Kawasan Jalan Jakarta dan Sukabumi Dimulai

“Ini yang akan kita jadikan komoditas unggulan. Ke depannya mudah-mudahan bisa diekspor karena hasil dan kualitasnya bagus,” imbuhnya.

Indra mengatakan, kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) masih menjadi salah satu hambatan yang dihadapi untuk mengembangkan komoditas, khususnya bidang pertanian di Sindangbarang.

“Petani itu masih ikut-ikutan, jadi kalau musim jagung ikut menanam jagung. Belum ada yang fokus ke kacang tanah. Padahal jika fokus itu dapat meningkatkan hasil pertaniannya,” ujarnya.

Guna meningkatkan SDM, pihaknya akan melakukan  kerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, maupun Kementerian Pertanian.

Baca Juga: Lomba 'Merayakan Indonesia Percaya', Tumbuhkan Semangat Kebersamaan

“Supaya ada program-program pelatihan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas dari komoditas. Misalkan kacang tak hanya menghasilkan minyak saja, tapi ke depan bisa dibuat apa saja yang lebih kreatif. Saya pikir itu yang bisa diangkat ke depannya,” tambahnya.

Program Petani Milenial

Indra memaparkan, selain akan meningkatkan SDM yang ada, untuk menyambut Program Petani Milenial Pemprov Jabar, pihaknya sudah mendata tanah-tanah milik desa yang tidak produktif untuk bisa dimaksimalkan keberadaannya.

“Lahan tersebut nantinya bisa digunakan untuk pertanian yang menjadi unggulan kita,” tegasnya.

Selain pertanian, sektor perikanan di wilayah Sindangbarang pun terus dikembangkan, di antaranya budi daya udang.

Baca Juga: Tera Incognita, Gebrak Malam Minggu Pencinta Seni di Kota Bandung

“Perikanan  di wilayah ini banyak lokasinya, di antaranya di Jayanti.  Di sini ada pula tambak udang tersebar di empat titik, yakni di Hegarsari, Pasir Dudukuy, juga terdapat di lahan milik TNI AU di Cikalapa, serta di Makalaksana. Semuanya menjadi potensi untuk investor masuk,” terang Indra.

Dengan luas wilayah mencapai 16.000 haktare, serta jumlah penduduk 55.000 jiwa, Kecamatan Sindangbarang direncanakan menjadi ibu kota Cianjur Selatan, jika pemekaran wilayah disetujui oleh Pemerintah Pusat.

Terkait dengan Program Petani Milenial, tahun ini Pemprov Jabar kembali membuka pendaftaran untuk Angkatan II, yang akan berkolaborasi dengan 27 Kabupaten/ Kota.

Dalam program ini Pemprov Jabar memberikan pelatihan, dukungan anggaran, lahan, teknologi pengolahan pertanian sampai pemasaran.

Baca Juga: 'GreenFest 2022', Aksi Nyata Alumni SMPN 2 Bandung Lestarikan Elang Jawa

Dalam berbagai kesempatan Gubernur Jabar Ridwan Kamil menegaskan, Jabar memberikan perhatian yang besar untuk melahirkan anak muda kembali bertani di desa.

Melalui Program Petani Milenial diharapkan terjadi regenerasi, sehingga ke depan usia petani di Jabar bisa digantikan oleh generasi muda di bawah usia 40 tahun. Saat ini 70 persen petani di Jabar rata-rata berusia 70 tahun.

Diharapkan pula dengan penguasaan teknologi pertanian akan terjadi pergeseran kesejahteraan yang sebelumnya didominasi pekerjaan di perkotaan ke perdesaan.***

Editor : Gin Gin Tigin Ginulur

Ridwan Kamil: Anak Muda Harus Mampu Adaptasi Era Digital

Kisah Klasik Pak Dedi, 32 Tahun Berjualan Amplop Kantor Pos