bjb KPR General_Media Online_Media Online
news-details
berita
(dok. Vokasi Kemdikbud)

Kampus PPNS dan ITS Kolaborasi Ciptakan BIMA, Rumah Tahan Gempa dari Limbah Batu Bara

BERITABAIK.ID - Kolaborasi bersama Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil mengembangkan struktur rumah tahan gempa. Berbeda dari rumah tahan gempa pada umumnya, rumah ini berbahan dasar limbah debu FABA (Fly Ash Bottom Ash).

FABA merupakan limbah yang dihasilkan dari pembakaran batu bara pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Bentuknya berupa partikel abu yang lebih halus dari abu vulkanik.

Rumah tahan gempa tersebut dinamai BIMA (Bangunan Instan Modular Sederhana). Digadang-gadang, rumah ini dapat menyelesaikan persoalan penanganan limbah FABA yang selama ini dihadapi oleh unit pembangkit listrik.

Selain itu, substitusi FABA pada beton struktur ini juga bisa menghemat biaya hingga 50%.

Peresmian inovasi bangunan tahan gempa berbahan dasar FABA ini dilakukan bersama oleh ITS dan PPNS di Desa Sumberejo, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Pada bangunan tahan gempa ini, FABA digunakan sebagai bahan dasar batu bata yang menyusun rumah tersebut. Tentu saja bangunan ini juga telah melewati berbagai uji yang membuktikan kelayakannya sesuai dengan ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Dalam sambutannya, Vice President Corporate Communication and CSR, PLN Nusantara Power, Fenny Nurhayati, mengatakan, bahwa inovasi ini menjadi jawaban dari tantangan pengolahan limbah FABA berkelanjutan. Menurutnya, transformasi ini mampu menyelesaikan masalah lingkungan sekaligus melahirkan inovasi baru.

“Bahkan, FABA dapat diubah menjadi sangat layak sekali untuk menjadi bahan dasar untuk rumah seperti BIMA ini,” ujar Fenny.

Dari segi ekonomi, menurut Fenny, pengembangan olahan FABA dalam struktur bangunan ini akan mampu menciptakan ladang pendapatan baru bagi masyarakat luas. Ditambah lagi dengan adanya pelatihan bisnis, praktik pengolahan, dan pelatihan K3 yang telah dilakukan, kesiapan masyarakat untuk mendayagunakan FABA ini semakin tinggi.

Dosen S-2 Teknik Keselamatan dan Risiko PPNS, Wiwik Dwi Pratiwi, yang terlibat dalam pengembangan BIMA dan meneliti tentang fly ash turut menjelaskan bahwa beton yang digunakan untuk struktur rumah tahan gempa ini menggunakan fly ash dan bottom ash sebagai substitusi sebagian semen dan sebagian pasir.

“Dinding menggunakan bahan yang sebagian besar berupa fly ash,” ungkap Wiwik.

Wiwik juga memberikan konfirmasi lanjut bahwa FABA secara tidak langsung jauh lebih ramah lingkungan dan hemat

Dalam peresmian ini, diserahkan pula peralatan yang dapat digunakan oleh BUMDes utk memproduksi Rumah BIMA sebagai upaya keberlanjutan produksi oleh masyarakat desa. Bantuan yang diserahkan berupa cetakan, alat uji slump, APD, serta peralatan lainnya yang dapat mendukung usaha BUMDes terkait produksi Rumah BIMA.

Editor : Nadiana Tsamratul Fuadah

Ikuti Hari Amal Bhakti, Bey: Tingkatkan Spirit Melayani kepada Seluruh Umat Beragama

MyndfulAct Tebar Hangat Pelukan Kebaikan di Konser URUP Kunto Aji