Keren! Warga Pancoran Ubah Limbah Kotoran Ternak Jadi Energi Biogas
BERITABAIK.ID - Di masa sekarang ini, kebutuhan bahan bakar gas dan minyak sebagai keperluan rumah tangga terus meningkat, sementara itu harganya tidak selalu terjangkau. Hal inilah yang kemudian menjadi landasan inovasi warga pancoran di Jakarta untuk berinovasi membuat energi biogas.
Proses pemanfaatan kotoran ternak menjadi energi biogas mungkin bukan hal baru. Namun warga Pancoran merealisasikannya untuk perkampungan mereka, dengan memanfaatkan peternakan sapi milik warga.
Saat ini terdapat 27 ekor sapi di peternakan tersebut dengan lahan seluas 450 meter persegi dengan kapasitas total 40 ekor sapi. Melansir dari liputan6, peternakan sapi tersebut juga sudah berdiri sejak 1968 dan kini dikelola oleh generasi ketiga.
Kerennya lagi, pemanfaatan biogas di kawasan Pancoran ini sudah tersambung ke tujuh rumah warga yang ada di sekitar peternakan sapi.
Ada dua tangki biodigester di kawasan ini dalam proses pembuatan biogas. Sebelum menjadi biogas yang bisa dimanfaatkan, limbah kotoran sapi ternak perlu diolah dengan beberapa tahapan melalui tangki biodigester. Tangki ini untuk menampung gas metan hasil perombakan bahan bahan organik oleh bakteri. Biogas inilah yang dihasilkan dari sistem penguraian bahan-bahan organik oleh mikroorganisme.
Pada prinsipnya, biogas merupakan dekomposisi bahan organik secara anaerobik (tertutup dari oksigen) untuk menghasilkan gas yang sebagian besar adalah berupa gas metan dan karbon dioksida, gas inilah yang kemudian disebut biogas.
Nantinya biogas dimanfaatkan seperti halnya gas elpiji. Penggunaannya lebih murah jika dibandingkan bahan bakar minyak, hanya saja memang perlu pengetahuan dan waktu untuk mengolah bahan organik tersebut menjadi sumber daya energi yang murah dan bermanfaat.
Selain diolah untuk kebutuhan rumah tangga seperti halnya memasak dan menyalakan lampu, limbah kotoran juga bisa digunakan sebagai pupuk kandang di sektor pertanian.
Inovasi ini sangat membantu untuk kelangkaan minyak dan tentu saja menjadi sumber daya alternatif yang ramah lingkungan.
Editor : Nadiana Tsamratul Fuadah
Berita Terkini
