BERITABAIK.ID - Namanya Komunitas Nasi Berkah. Pekan lalu, Lembaga filantropi di Kota Bandung itu mengunjungi Panti Sosial Wredha Laswi, Jalan Caringin Kota Bandung.
Tak sekadar berkunjung, mereka juga menyiapkan makan bagi para lanjut usia (lansia) di panti sosial tersebut. Suasana hangat pun tersaji di sana.
Para lansia yang biasa disebut Oma dan Opa itu tampak menikmati makanan bakso yang disajikan. Senyum semringah terpancar jelas dari wajah-wajah mereka.
Selain menyiapkan makanan, anggota komunitas tersebut tampak berbaur, ngobrol, dan bercanda dengan Oma dan Opa.
Baca Juga: Sama-sama Cegah Potensi Diabetes Anak dengan Cara Ini!
Penggagas Komunitas Nasi Berkah, Nurul Nurmasari mengatakan, Oma dan Opa yang ada di panti sosial tentunya membutuhkan kasih sayang.
"Bukan hanya 'sedekah', pesan moralnya, orang tua yang ada di sini, pasti sangat menginginkan ada sentuhan kasih sayang dari keluarga," kata Nurul kepada Beritabaik.id.
Menurut Nurul, panti jompo dan tempat penampungan disabilitas, banyak dikelola swasta. Keberadaannya pun, kata dia, kadang kurang diketahui masyarakat umum.
"Kita lihat kan kadang keberadaan panti sosial kurang diketahui masyarakat umum. Nah, Oma dan Opa di sini tetap memerlukan kasih sayang. Apalagi kondisi pascapandemi seperti sekarang," ujar Nurul.
Baca Juga: Sambil Main ke Gedung Sate, Coba Kunjungi Kolam Retensi dan Taman Ini
Bagi Nurul, aksi baik yang dilakukan bersama teman-temannya merupakan bagian dari ibadah. Sebab, lanjut dia, ibadah bukan sekadar ritual, tapi juga melakukan aksi nyata.
"Ibadah tuh real-nya seperti ini. Bisa, mudah-mudahan bermanfaat bagi orang lain. Itu saja yang dipikirkan, sederhana saja," kata Nurul.
Nurul lantas berandai-andai meninggal suatu saat nanti. Bayangkan saja, kata dia, saat meninggal dan tidak ada yang mengurus.
"Kita enggak pernah terbayang kan, kalau kita meninggal dan tidak ada yang mengurus pun di mana saja," imbuhnya.
Baca Juga: Atasi Geng Motor dan Radikalisme, Disdik Gandeng Polda Jabar
Awalnya, Nurul dan teman-temannya membentuk komunitas yang mengkhususkan diri untuk anak-anak disabilitas dan orang-orang marjinal.
"Selain itu, kita juga datang ke rumah-rumah singgah kanker kan di bandung juga cukup banyak. Saat bencana, kita juga bekerja sama dengan relawan," kata Nurul.
Hanya saja, kata dia, aktivitas kemanusiaan saat itu lebih banyak mengarah ke komunitas disabilitas. Selain jumlahnya banyak, mereka juga jarang mendapat perhatian.
Sebelum menggeluti aksi kemanusiaan, Nurul sempat bekerja di sebuah perusahaan. Atas dasar cita-cita, Nurul kemudian mengambil pensiun dini.
"Memang cita-cita ibu pengin seperti ini. Ditambah, adik ibu memang berkebutuhan khusus. Sekarang udah enggak ada," kata Nurul.
Pilihan itu, aku Nurul, didasari alasan karena ingin hidup lebih bermakna meskipun flat.
Baca Juga: 3 Cara ini Ampuh Redakan Sakit Pinggang
"Kita sehat, diberikan kesempurnaan fisik, itu luar biasa. Kadang-kadang ita lupa, bersyukur itu bukan sekadar mengucap Alhamdulillah, tapi real-nya apa?" ujar Nurul.
Lebih lanjut Nurul berharap apa yang diikhtiarkan saat ini diridai Allah SWT. Sebab, kata dia, belum tentu apa yang dilakukan selama ini mendapat rida dari Allah.
"Tapi mudah-mudahan dari doa Oma dan Opa di sini atau siapa pun yang pernah merasa kita ada manfaatnya, mudah-mudahan meringankan Ibu nanti," tutup Nurul. ***
Editor : Gin Gin Tigin Ginulur