BERITABAIK.ID - Desak Gede Delonix namanya. Biasa dipanggil Onix. Sehari-hari, perempuan itu bekerja sebagai pustakawan.
Hebatnya, Onix tidak bekerja di perpustakaan biasa pada umumnya. Lulusan Ilmu Perpustakaan Universitas Padjadjaran (Unpad) itu menjadi pustakawan di Perpustakaan Braille.
Lokasi perpustakaan ada di pojok bangunan Wyata Guna Jalan Pajajaran Kota Bandung. Dari namanya saja, sudah jelas perpustakaan itu dibangun khusus untuk penyandang tunanetra.
Lantas, bagaimana kondisi perpustakaan tersebut saat ini? Saat ini, kata Onix, Perpustakaan Braille sepi pengunjung. Yang datang paling hanya satu, dua orang saja.
Baca Juga: Asyiknya Diskusi Fotografi di Red RAWS Center, Yuk Ikutan!
Padahal sebelum Covid-19 melanda, perpustakaan itu kerap dikunjungi puluhan orang.
"Kalau ada yang perlu, pasti orang-orang itu datang ke perpustakaan. Saya merasa sedih, karena orang-orang jarang ke Perpustakaan Braille," ucap Onix.
Menurutnya, Perpustakaan Braille memiliki bacaan cukup lengkap. Ada sekitar 10 ribu buku bacaan, mulai anak-anak sekolah dasar, sekolah menengah pertama, hingga sekolah menengah atas.
"Di sini ada buku Agama, buku sekolah, bahasa Indonesia dan lainnya bisa dilihat. Banyak lah," kata Onix.
Artikel Terkait
Kisah Klasik Pak Dedi, 32 Tahun Berjualan Amplop Kantor Pos
Cerita Endang Paiman, 32 Tahun Jadi Penjaga Pintu Lintasan Kereta Api
Ngobrol dengan Raihan Aulia, Pemuda yang Cinta Transportasi Publik
Kisah Guru Elis, Mengajar Anak-anak Cukup Dibayar Rp2.000
Mengenal Firman Maulana, Siswa Berprestasi di SMAN 3 Bandung