Tak pernah terbayang dalam benak dokter RA Adaninggar Primadia Nariswari akan bergulat di tengah pandemi COVID-19. Ia bahkan jadi salah seorang yang terdepan menangani pasien COVID-19.
Hal itu tidak terlepas dari tugasnya sebagai dokter spesialis penyakit dalam. Sehingga, mau tak mau peran itu membawanya harus selalu berdekatan dengan COVID-19.
"Enggak (terbayang), enggak sama sekali. Sempat juga mikir 'aduh, ngapain jadi dokter spesialis penyakit dalam ya, harus ketemu sama yang namanya COVID-19'," ujar Ning, sapaan akrabnya.
Menjadi dokter spesialis penyakit dalam mengharuskan Ning jadi penanggung jawab pasien COVID-19. Ia sendiri bertugas di RS Adi Husada Undaan RS Brawijaya di Surabaya.
Alhasil, sejak pandemi melanda, ia selalu hidup berdekatan dengan COVID-19. Bertemu dan menangani pasien COVID-19 pun ia jalani hingga kini.
"Ya pasti (menangani pasien COVID-19 sejak awal pandemi). Karena dokter penanggung jawab untuk COVID-19 tuh hanya dua, dokter paru dan dokter spesialis penyakit dalam," ucap perempuan kelahiran Surabaya, 7 Juli 1984 itu.
"Jadi yang boleh jadi dokter penanggung jawab utama itu hanya kita, spesialis paru dan penyakit dalam. Jadi, dari awal sudah ngerawat sampai sekarang," ungkap Ning.

Pernah Terpapar
Tak hanya menangani pasien COVID-19, Ning sendiri pernah merasakan bagaimana menjadi terpapar COVID-19. Namun, ia hanya menjalani isolasi mandiri (isoman).