“Kelak, semua orang akan sendiri pada waktunya,” ungkapnya dengan lirih.
Meski bertema kesendirian, lagu ini tidak implisif tentang percintaan. Lagu ini hadir sebagai keresahan pribadi penulisnya tentang perasaan sepi, ingar bingar kehidupan, tentang kembali mempertanyakan eksistensi.
"Hidup itu perkara merelakan, merelakan apa yang tanggal dan merelakan juga apa yang memilih untuk tetap tinggal,” tambahnya.
Ke depan Jeje dan teman-teman berencana mengembangkan tema ini dan akan menelurkan tiga single lagi.
Baca Juga: Waspada Info Lowongan Kerja Abal-abal di Jawa Barat
Nantinya, daftar lagu ini akan dikompilasi ke dalam bentuk EP (Extended Player Album) atau bahkan full album.
“Kami ingin terus mengembangkan tema dan eksplorasi bermusik. Salah satu target utama ke depannya adalah rekaman tiga lagu lagi untuk kemudian dijadiin EP, atau bisa saja full album.” pungkasnya.
Saat ini lagu Graveyard dari Sweat The Band sudah bisa didengarkan melalui berbagai toko musik digital seperti Spotify, Apple Music, Deezer, Joox dan Resso. ***
Artikel Terkait
Pergelaran Flash Mob Angklung Memukau di Amerika Serikat
Viral di TikTok, Pelin Rilis Single Kedua Berjudul 'Bestie'
NIKI Rilis Single 'Oceans & Engines' Setelah 6 Tahun Disimpan
Kunto Aji Kenang Keluarga lewat Single 'Salam Pada Rindu'
Hari Populasi Sedunia, The Hollowcane Rilis Single 'Inner Stance'