BERITABAIK.ID - Tim KKN Insititut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk memenuhi kebutuhan air dan listrik sekaligus memberdayakan masyarakat tunagrahita di Rumah Harapan, Karangpatihan, Ponorogo.
Riza Dwi Febri Saputra sebagai salah satu anggota tim KKN ini menilai bahwa pemasangan PLTS secara khusus difungsikan untuk membantu proses produksi batik ciprat di Rumah Harapan.
Di samping itu, Riza menyebut teknologi ini juga berperan besar dalam meningkatkan ketersediaan air bersih di Desa Karangpatihan.
Dalam perencanaannya, tim KKN Abmas terlebih dulu melakukan analisis data terkait penggunaan listrik harian, jumlah beban listrik minimal dan maksimal, hingga besar daya listrik yang terpasang di Rumah Harapan.
“Setelah itu, kami menyurvei lokasi pemasangan panel yang ideal dengan memperhatikan radiasi cahaya matahari,” paparnya.
Baca Juga: Kenalan dengan Lubna, Pendongeng Cilik Berbakat dari Bandung
Kemudian mereka melakukan pemilihan spesifikasi alat dan penentuan metode sistem PLTS yang akan diaplikasikan di Rumah Harapan.
“Kami menggunakan sistem on grid, sebuah sistem yang dapat bekerja jika terkoneksi dengan grid atau jaringan daya utilitas (PLN),” ungkap mahasiswa Departemen Teknik Elektro tersebut.
Artikel Terkait
Pasar Murah Kota Bandung Catatkan Omzet hingga Rp408 Juta
Gejog Lesung, Ketika Alat Tani Lantunkan Instrumen Musik
28 September Hari Kereta Api Nasional, Simak Sejarahnya dari Masa Penjajahan
Digitalisasi Pasar Sukatani, Ridwan Kamil: Keren, Sudah Bayar Pakai QRIS
Sarling Jabar, Ridwan Kamil Bantu Pengobatan Warga Depok