bjb KPR General_Media Online_Media Online
news-details
Kisah Inspiratif
Desa Birit, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dikenal ramah disabilitas.

Hangatnya Cerita dari Desa Birit, Desa Ramah Disabilitas di Klaten

 

BERITABAIK.ID - Keren nih! Ada satu desa ramah disabilitas di Klaten, Jawa Tengah. Yuk, simak ceritanya!

Desa tersebut adalah Desa Birit. Letaknya di Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Ada sekitar 30 disabilitas yang tergabung dalam Komunitas Satu Hati, dan mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Desa setempat.

Lewat keterangan resminya, Kepala Desa Birit, Sukadi Danang Witono mengatakan, pencanangan Desa Ramah Disabilitas dilakukan beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Merawat Permainan Tradisional lewat 'Lio Genteng Festival Dodokaran'

Hal itu lantaran desa ini mendapat pendampingan dari Balai Kesehatan Masyarakat (Balkesmas) Wilayah Klaten Pemprov Jateng.

"Ceritanya di sini ada Komunitas Satu Hati yang menjadi wadah teman-teman disabilitas. Lalu, kami mendapat pendampingan dari Belkesmas. Selama satu tahun kemudian muncul gagasan launching Desa Ramah Disabilitas," ujarnya.

Pencanangan Desa Ramah Disabilitas bukan hanya slogan belaka. Pemerintah Desa Birit juga memberikan kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada disabilitas.  

Seperti misalnya sarana dan prasarana termasuk poli kesehatan bagi penyandang disabilitas.

Baca Juga: Kupas Masalah HIV/AIDS di Jabar, JQR Gelar Diskusi 'Ruang untuk ODHA'

Sarana dan prasarana ini dibuat sangat dekat dan mudah disentuh para penyintas disabilitas.

"Ada polindes bagi kaum difabel. Dan, kalau mengurus administrasi kami jemput bola, kami yang datang ke rumah biar mudah," terangnya. 

Setiap tahunnya, pemerintah desa menganggarkan Rp15 juta untuk kegiatan para penyandang disabilitas. Tahun ini anggaran naik menjadi Rp 20 juta per tahun. 

"Kita anggarkan buat pelatihan-pelatihan, tapi sempat terhenti karena pandemi. Tahun ini kita anggarkan Rp20 juta, dibuat peternakan ayam," tuturnya.

Sukadi berharap pencanangan Desa Ramah Disabilitas tersebut mampu menginspirasi daerah lain untuk memperhatikan teman-teman disabilitas.

Baca Juga: 15 Tahun Hiatus, The Sastro Siap Kembali Ber'Lari 100'

Kesempatan Kedua

Bila kita jumpai di beberapa kata mutiara, kesempatan kedua adalah sesuatu yang langka dan boleh jadi merupakan anugerah.

Hal itu pula yang terjadi di Desa Ramah Disabilitas Wirit ini. Beberapa teman disabilitas mengisahkan bagaimana kehadiran desa ini membawa banyak kebaikan untuk mereka.

Sinung, seorang perempuan yang sehari-hari beraktivitas di atas kursi roda. Meski dari luar daerah, ia sering datang dan ikut bergabung dengan penyandang disabilitas lainnya di Desa Birit.

"Iya di sini sering berkumpul. Rasanya senang karena bisa sharing. Dan, saya juga bertemu jodoh di sini," katanya.

Baca Juga: Para Delegasi U20 Nikmati Kuliner Khas Jawa Barat  

Ia menambahkan, Komunitas Satu Hati yang ada di sana mendapat dukungan dari Pemerintah Desa Birit.

Kata Sinung, tiap sebulan sekali ada pertemuan berisi workshop, tes kesehatan dan pemberian nutrisi gratis, sampai pelatihan-pelatihan usaha.

Kisah lainnya datang dari Sudarmono, yang juga anggota Komunitas Satu Hati. Ia mengaku, di komunitas ini ia menemukan semangat hidupnya kembali.

Lebih jauh, Sudamono bercerita rasa percaya dirinya pernah hilang sama sekali setelah kehilangan kedua tangannya akibat kecelakaan di Magelang 2012 lalu. 

"Saya 5 tahun kehilangan kepercayaan diri, saya hanya ingin mengakhiri hidup. Tapi setelah ketemu teman-teman di sini, dan juga ada wanita yang mau menerima saya (istri) akhirnya saya semangat lagi," kisahnya. 

Kini, Sudarmono sudah menikah dan sudah memiliki usaha rempeyek yang diproduksi bersama istrinya. Dengan keterbatasan fisik, ia berkeliling menjajakan dagangannya pakai sepeda motor yang telah dimodifikasi.

TemanBaik, jika kamu sedang berada di sekitar Kabupaten Klaten, tak ada salahnya main-main ke desa ini untuk berbagi kebaikan dengan teman-teman disabilitas, atau sekadar berbagi cerita dengan mereka.***

 

Editor : Marshal Deru Bumi

Mengintip Indahnya Desa Wisata Tepus di Selatan Yogyakarta

Merawat Permainan Tradisional lewat 'Lio Genteng Festival Dodokaran'