bjb KPR General_Media Online_Media Online
news-details
Kisah Inspiratif
Lima mahasiswa UGM berupaya mendukung penyembuhan ODGJ lewat terapi seni.

Aksi Baik Mahasiswa UGM Peduli ODGJ lewat Terapi Seni Kriya Makrame

BERITABAIK.ID - TemanBaik, pernah mendengar istilah terapi seni? Nah, di Bantul Yogyakarta, lima mahasiswa UGM berupaya mendukung penyembuhan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) lewat terapi ini loh!

Kelima mahasiswa tersebut adalah Ghazy Atha Fadlurahman, John Feri Jr Ramadhan (Sekolah Vokasi), Azis Bramantyo Susilo, Dheyang Annisa Widayanti (Fakultas Teknik), dan Safira Azzahra Rizwandi (FMIPA).

Mereka mengenalkan seni kriya makrame sebagai bentuk terapi seni bagi ODGJ.

Program Makrapi dilakukan dalam bentuk pelatihan interaktif bersama binaan ODGJ. Secara teknis, program ini berupa pembuatan kriya makrame dalam berbagai macam karya dekoratif.

Konsep pelatihan Makrapi dilakukan berbasis pembelajaran menyenangkan dengan mengajak binaan ODGJ untuk tidak hanya belajar membuat kriya makrame, tetapi juga berinteraksi dengan penuh keceriaan.

Baca Juga: Para Delegasi U20 Nikmati Kuliner Khas Jawa Barat

“Pelatihan ini tidak hanya menambah variasi kegiatan sebagai upaya mempercepat pemulihan. Namun, program Makrapi dapat meningkatkan kreativitas serta bentuk pelatihan kemandirian bagi warga binaan ODGJ sebagai bekal pasca pemulihan dan hasilnya bernilai ekonomis menjadi peluang pemasukan bagi pondok,” ucap Safira, salah satu anggota kelompok.

Sementara itu anggota kelompok lainnya Ghazy menjelaskan, secara filosofis, program ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan baru mengenai kerajinan kriya makrame.

Selain itu, program ini juga menjadi bekal untuk ODGJ berwirausaha setelah selesai masa rehabilitasi.

“Ketika proses pembuatan makrame, selain sebagai pengisi waktu luang juga dapat difungsikan sebagai bekal keterampilan dan terapi stres yang mengajak perajin makrame untuk fokus,” jelasnya.

Untuk diketahui, sebelumnya Panti Rehabilitasi ODGJ Kajembaran Rahmaniyah dalam menjalankan terapi ODGJ secara spiritual berupa zikir, salat, dan membaca Al Qur’an.

Baca Juga: Kecelakaan Maut Bekasi, Ridwan Kamil: Semua Aspek Harus Dievaluasi

Langkah-langkah tersebut diyakini dapat semakin mendekatkan hati dan pikiran kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Namun, akibat keterbatasan sumber daya pengelola dan minimnya aktivitas selain tetapi spiritual, terkadang membuat warga binaan cenderung bosan dan mudah relaps atau kambuh gangguan yang dialaminya.

Menurut para kreator, program kriya makrame sangat tepat bila diajarkan kepada ODGJ dan terdampak NAPZA dibandingkan dengan kerajinan lainnya seperti rajut, anyam, dan lainnya.

Keunggulan makrame yakni pada alat bahan yang sederhana dan utamanya tidak membahayakan penggunanya untuk melukai diri sendiri.

Hal tersebut juga diaminkan Ustaz Asep Kurnia selaku pengelola dan pendiri Panti Rehabilitasi Pondok Kajembaran Rahmaniyah.

Baca Juga: Ada Batagor dan Mi Kocok, 'Bandung Seuhah 2' Siap Goyang Lidah Warga

Dia menyebut program Makrapi tepat untuk dijadikan kegiatan pendamping dari program yang telah dijalankan pondok. Pasalnya, tak jarang ODGJ dan terdampak NAPZA bosan dan kambuh.

“Saat ini warga binaan menjadi lebih kondusif dan terlihat perubahan lebih baik dibandingkan sebelum program,” tuturnya.

Sebagai informasi, kegiatan pengabdian ini merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat yang berhasil didanai Kemendikbudristek tahun 2022. Panjang umur inovasi anak bangsa!***

 

Editor : Marshal Deru Bumi

15 Tahun Hiatus, The Sastro Siap Kembali Ber'Lari 100'

Para Delegasi U20 Nikmati Kuliner Khas Jawa Barat