bjb KPR General_Media Online_Media Online
news-details
Kisah Inspiratif
Nanang, tukang Es Cincau di Kota Bogor yang fasih berbahasa Inggris.

Hebatnya Mimpi ‘Cincau Goes to Europe’ ala Mr Nanang

 

BERITABAIK.ID - TemanBaik pernah melintas di Jalan Pajajaran Kota Bogor?

Coba perhatikan, siapa tahu kamu menemukan gerobak bertuliskan "Es Cincau Kelapa Muda Mr Nanang".

Gerobaknya sederhana, begitu pula dengan sosok pedagangnya. Nyaris tak ada yang istimewa.

Meski begitu, Nanang punya kemampuan dan mimpi yang luar biasa dan perlu kita dukung.

Dinukil dari tayangan di kanal YouTube HaloBos, Nanang tampak penuh semangat menjelaskan kesehariannya dalam bahasa Inggris yang fasih. Keren banget!

“Saya senang berjualan cincau di sini. Karena semua orang memandang sebelah mata bisnis ini,” ucapnya dalam bahasa Inggris. Tetapi tidak, bagi saya tidak begitu,” ucapnya.

Baca Juga: Monumen Perajin Bendera Merah Putih di Garut Kuatkan Identitas Wilayah

Dia punya mimpi besar: mengenalkan cincau ke seluruh wilayah Indonesia dan berjualan cincau sampai ke Eropa!

Pria berusia 54 tahun itu mulai berjualan cincau di Jalan Pajajaran sejak 2014. Sebelumnya, dia bekerja di agen perjalanan.

Di sela-sela pekerjaannya, Nanang juga menyambi sebagai pengusaha, kendati pada akhirnya usaha Nanang harus gulung tikar.

“Dan akhirnya saya mencoba untuk berjualan cincau di sini,” terangnya.

Dengan modal yang relatif kecil, dia membuka bisnis ini. Gerobak sederhana yang ditata rapi, penampilan khas dengan iket sunda, pelayanan yang ramah dan dengan menggunakan bahasa asing disajikan Nanang, lebih dari seporsi cincau yang bisa kita lihat dengan mata.

Baca Juga: 'Bermain Rintik di Musim Hujan', Kolaborasi Ciamik HIVI! Bareng 3 Musisi

“Bisnis ini cocok untuk orang Indonesia. Ini adalah permulaan karena modalnya sangat kecil,” ujarnya.

Banjir Pelanggan

Dengan sajian nyentriknya, banyak pelanggan datang ke lapak Nanang. Menurut pengakuannya, pelanggan yang datang ke lapak tersebut berasal dari berbagai wilayah di Indonesia maupun luar negeri.

Seperti misalnya Jakarta, Bali, Surabaya, dan masih banyak lagi. Bahkan, dia mengaku punya pelanggan dari Belanda hingga Jerman!

“Mereka datang ke sini untuk mencoba berbicara (bahasa) Inggris,” terangnya.

Meski pada awalnya menyebut pelanggan itu datang sekadar untuk mengetes kemampuannya berbahasa asing, Nanang tak keberatan.

Baca Juga: 'Kota Layak Pemuda' Sasar Aktivitas hingga Tingkat Kewilayahan

Dia menyambut baik semua pelanggan yang datang ke lapaknya, sekalipun untuk sekadar berbicara bahasa asing.

“Saya juga memiliki pelanggan dari Jerman dan Belanda,” terangnya.

Tak tanggung-tanggung, Nanang juga menunjukkan kemampuannya berbicara dalam bahasa dua negara tersebut.

Bahasa Asing dan Mimpi Besar

Nanang sudah fasih berbahasa asing sejak remaja. Ketika usianya 13 tahun, dia mengaku sering bermain ke Kebun Raya Bogor.

Di sana, Nanang memberanikan diri untuk bercakap dalam bahasa Inggris dengan turis yang datang.

Nanang belajar bahasa Inggris tanpa seorang guru. Keingintahuannya yang besar, didorong keberaniannya untuk mencoba berkomunikasi dalam bahasa Inggrislah yang membuat kemampuannya terasah.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Anak Muda Harus Mampu Adaptasi Era Digital

Selain itu, pekerjaannya di agen wisata menjadikan kemampuannya terus terasah.

“Saya hanya praktik berbahasa Inggris dengan turis,” terangnya.

Hingga saat ini, Nanang masih merasa bingung ketika mendapati pertanyaan mengapa dirinya mau bertahan dengan pekerjaan yang kini ditekuninya.

Nanang mengaku senang bisa berbicara bahasa asing dengan pelanggan, namun kerap merasa sedih ketika mendapat pertanyaan mengapa dirinya tak mencari pekerjaan lain saja.

“Mereka melihat dengan sebelah mata, ini bukan pekerjaan yang bagus, seperti pekerjaan wong ndeso. Tapi saya tidak peduli,” ucapnya, yang mengaku pekerjaannya saat ini dilakukan dengan hati dan penuh sukacita.

Baca Juga: Kisah Klasik Pak Dedi, 32 Tahun Berjualan Amplop Kantor Pos

Cincau di mata Nanang adalah sesuatu yang unik. Proses pembuatan, komposisi, dan banyak hal yang menjadikan kuliner khas Jawa Barat ini unik di mata Nanang.

“Untuk orang baru, membuat cincau sangat sulit,” terangnya.

Dari usahanya berjualan cincau di jalan, penghasilan Nanang pun kembang kempis. Boleh jadi, usahanya laku keras saat musim kemarau. Namun pada musim hujan, penghasilannya menurun dan relatif kecil.

Dia mengaku hanya mendapat Rp50 ribu saja dari penjualan cincau di musim hujan. Wajar, mengingat lapak berjualan Nanang berada di pinggir jalan, dan sangat merepotkan saat hujan turun.

Meski begitu, impiannya tetap besar dan dijalani dengan penuh semangat. Dalam waktu dekat, ia berharap bisa pindah lapak jualan ke Jakarta.

“Saya selalu berdoa kepada Allah, semoga suatu hari impian saya akan terwujud: pergi ke Eropa dan berjualan Cincau di sana,” ucapnya sambil tersenyum. 

Sebagai penutup, dalam tayangan video tersebut, Nanang mengingatkan kita semua untuk terus berjuang dan tidak pantang menyerah dalam menjalani lika-liku kehidupan.

TemanBaik, kamu dapat menyaksikan kisah Mr. Nanang, di tautan ini: https://www.youtube.com/watch?v=GJ8gm6HIr24. Terima kasih, Mr Nanang! Kami doakan mimpimu dapat terwujud segera!

 

Editor : Marshal Deru Bumi

Shaggydog Ulang Tahun ke-25 dengan Pertunjukan 'Ber25ulang'

Monumen Perajin Bendera Merah Putih di Garut Kuatkan Identitas Wilayah