bjb KPR General_Media Online_Media Online
news-details
Kesehatan
Saat musim hujan, waspadai penyakit demam berdarah.

Musim Hujan Tiba, Yuk Cegah Demam Berdarah pada Anak dengan Cara Ini

BERITABAIK.ID – TemanBaik, saat musim hujan, bukan hanya bencana alam seperti banjir ataupun pohon tumbang yang harus diwaspadai.

Munculnya sejumlah penyakit juga perlu jadi perhatian, seperti demam berdarah. Sebab kasus demam berdarah cenderung meningkat setiap musim hujan.

Dilansir alodokter.com, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, tercatat sepanjang 2020 dari 95.893 penderita demam berdarah, sekitar 95 persen di antaranya adalah anak-anak usia 0-14 tahun.

Penyakit demam berdarah ini muncul disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus.

Gejala demam berdarah ini biasanya muncul 4-10 hari setelah digigit nyamuk. Pada anak, gejala demam berdarah yang biasa muncul di antaranya demam tinggi (40°C), sakit kepala, nyeri otot, tulang atau sendi.

Baca Juga: Sekati Ing Mall, Kemeriahan Ultah dan Kebangkitan Ekonomi Yogyakarta

Kemudian mual serta muntah, nyeri pada belakang mata, kulit beruam atau mudah memar dan gusi berdarah atau mimisan.

Demam berdarah dapat menyebabkan pendarahan di dalam tubuh,kerusakan organ, syok, hingga kematian.

Nah, ada beberapa langkah yang bisa dilakuan para orang tua agar anak terhindar dari gigitan nyamuk penyebab demam berdarah. Berikut langkah yang bisa dilakukan di rumah:

1. Mendapatkan vaksin dengue

Sejak 2016, vaksin dengue sudah beredar di Indonesia. Vaksin ini bisa diberikan kepada anak usia 9-16 tahun, baik yang sudah pernah menderita demam berdarah atau belum.

Pemberian vaksin dengue dilakukan sebanyak 3 kali dengan jarak 6 bulan.

Meski tak bisa sepenuhnya mencegah demam berdarah, vaksin dengue dapat meringankan gejala yang muncul apabila anak nantinya terkena demam berdarah.

Baca Juga: Mengenal Lebih Detail Motor Listrik RKG 5000 Rancangan Ridwan Kamil

Sehingga, risiko anak perlu dirawat di rumah sakit pun akan lebih rendah.

Sayangnya, vaksin dengue belum termasuk dalam program imunisasi nasional sehingga tidak bisa didapatkan di puskesmas.

Saat ini, vaksin dengue hanya bisa didapatkan di klinik, rumah sakit, atau praktik dokter anak.

2. Memberantas sarang nyamuk

Untuk mencegah gigitan nyamuk penyebab demam berdarah pada anak,KementrianKesehatan Republik Indonesia mencanangkan program Pemberantasan Sarang Nyamuk 3M plus, yaitu :

· memberantas dan membersihkan tempat penampungan air.

· Menutup rapat penampungan air dan mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Baca Juga: Mahasiswa UGM Manfaatkan Hama Ngengat Lilin untuk Mengurai Sampah Plastik

· Memanfaatkan kembali limbah barang bekasyang berpotensi menjadi tempat perkembang biakan nyamuk demam berdarah.

· Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk ditempat penampungan air.

· Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi rumah.

· Memberikan larvasida pada tempat penampungan air yang susah di kuras

· Memperbaiki saluran dan talang air yang tersumbat

· Menanam tanaman pengusir nyamuk

· Menyalakan AC atau kipas angin

· Mengenakan baju lengan panjang,celana panjang dan kaus kaki

3. Menggunakan produk antinyamuk

Menggunakan produk antinyamuk dapat membantu anak terhindar dari penyakit demam berdarah.

Baca Juga: Mari Sama-sama Bangkit dan Belajar dari Peristiwa Kanjuruhan

Produk antinyamuk yang beredar di pasaran banyak yang mengandung bahan aktif DEET (diethyltoluamide).

Produk antinyamuk dengan kandungan DEET hingga 10% dianggap aman untuk digunakan oleh anak usia 6 bulan hingga 12 tahun.

Untuk anak usia 6 bulan hingga 2 tahun, pemakaian produk antinyamuk ini hanya boleh sekali sehari. Sedangkan untuk anak usia 2–12 tahun maksimal 3 kali sehari.

Namun, perlu diperhatikan jika produk antinyamuk yang mengandung DEET tidak boleh digunakan setiap hari pada anak selama lebih dari sebulan.

Jika khawatir dengan penggunaan bahan kimia pada anak, kamu bisa memilih produk antinyamuk yang mengandung bahan alami, seperti ekstrak tanaman sereh.

Tanaman sereh yang mengandung senyawa rhodinol dapat Anda gunakan sebagai alternatif pengusir nyamuk alami.

Baca Juga: Urai Kemacetan, Kota Bandung Tambah Dua Fly Over dan Underpass

Ekstrak tanaman sereh diduga sama efektifnya dengan obat antinyamuk yang mengandung DEET dalam mencegah gigitan nyamuk, menjadikannya alternatif produk antinyamuk yang lebih aman untuk buah hati.

Namun, tetap perhatikan saran penggunaan pada kemasan produk antinyamuk untuk memastikan batasan usia, serta demi mendapatkan hasil yang optimal.

Apabila si kecil mengalami gejala demam berdarah, sebaiknya segera bawa ia ke dokter atau rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.***

 

Editor : Ely Kurniawati

Keren, Penelitian Skripsi Mahasiswa Unpad Raih Penghargaan di Taiwan

Sekati Ing Mall, Kemeriahan Ultah dan Kebangkitan Ekonomi Yogyakarta