Organisasi kesehatan dunia (WHO) melaporkan 1 dari 4 orang berisiko mengidap penyakit gangguan jiwa.
Jumlah orang yang didiagnosis gangguan jiwa meningkat pesat dengan berbagai variasi, mulai dari gangguan depresi, gangguan kecemasan, Skizofrenia dan masih banyak lainnya.
Masyarakat rata–rata banyak menganggap bahwa orang yang mengidap gangguan jiwa atau gangguan mental emosional hanyalah orang gila.
Faktanya, orang yang mengalami gangguan jiwa tidak semuanya dapat disebut gila secara medis. Secara medis mungkin yang disebut gila oleh masyarakat adalah orang-orang yang mengalami gangguan psikotik.
Gangguan psikotik adalah keadaan dimana seseorang tidak dapat membedakan dunia nyata dan dunia khayalnya sehingga pengendalian diri menjadi terganggu.
Dilansir dari lama resmi RS Soewandhi Surabaya, berikut informasi yang berupa mitos tentang gangguan jiwa yang sering didapat di masyarakat.
1. Gangguan Jiwa Disebabkan Karena Kepribadian yang Lemah
Salah satu mitos gangguan jiwa yang paling sering dijumpai adalah penderita gangguan jiwa yang dianggap sebagai orang dengan kepribadian lemah yang tidak mampu menghadapi masalah.
Kenyataannya dari berbagai penelitian ilmiah membuktikan bahwa penyakit jiwa dapat terjadi karena pengaruh kombinasi berbagai faktor.
Artikel Terkait
Kemenkes Tegaskan Penerima Vaksin Janssen Bisa Dapat Booster
Mau Menurunkan Berat Badan saat Puasa? Perhatikan Hal Berikut Ini Ya!
Yuk! Perhatikan Hal Ini saat Menyiapkan Camilan Sehat di RumahÂ
10 Tips Menahan Rasa Haus saat Puasa, Salah Satunya Sering Mandi
Terima Vaksin Booster saat Puasa Diyakini Sistem Imun Tubuh Lebih Kuat
13 Manfaat Habbatussauda bagi Kesehatan, Cocok buat Suplemen Puasa
Ini 5 Rekomendasi Camilan Sehat saat Kamu Menjalani Diet
Jaga Kadar Gula dengan Hindari 6 Jenis Minuman Ini saat Lebaran
Donor Darah saat Puasa Ramadan, Kenapa Tidak? Simak Tipsnya Baik-baik
Terkena Percikan Minyak saat Memasak? Begini Cara Pertama Menanganinya