Ada kabar gembira bagi masyarakat Kota Bandung. Panen raya padi di Kelurahan Derwati Kecamatan Rancasari Kota Bandung, menghasilkan sekitar 8 ton padi.
Angka tersebut naik dari kisaran 6-7 ton padi yang biasa dipanen. Menggembirakannya lagi, panen raya yang menerapkan pendekatan (treatment) IP400 ini meningkatkan produksi panen.
Jadi, apabila pada biasanya sebuah lahan pertanian hanya bisa ditanam dan dipanen tiga kali dalam setahun, dengan pendekatan ini, para petani bisa menanam dan memanen hingga empat kali.
Asisten Daerah I Bidang Perekonomian Kota Bandung, Eric M Attauriq menyambut positif panen raya ini. Ini bisa menjadi momentum terwujudnya ketahanan pangan di Kota Bandung.
“Hari ini menjadi hari bersejarah. Di tengah bangunan tinggi dan aspal beton, Kota Bandung bisa menggelar panen raya padi,” ucap Eric dalam siaran persnya, Selasa 17 Mei 2022.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Terkendali, Kini Masyarakat Boleh tak Pakai Masker
Berkaca pada keterbatasan lahan pertanian, Pemkot Bandung sebelumnya pernah menggalakkan konsep mandiri pangan melalui Urban Farming dan Buruan Sae.
“Dengan Buruan Sae yang terintegerasi serta gerakan Kang Pisman, kami coba menciptakan kemampuan sendiri untuk memenuhi konsumsi keluarga,” terang Eric.
Ia juga menyambut baik gagasan pendekatan IP400 dalam proses menanam padi. Ia berharap, pendekatan IP400 (atau pendekatan serupa) bisa diaplikasikan di komoditas lain.
Artikel Terkait
Hari Raya Waisak, Lampion Perdamaian Terangi Langit Borobudur
Cek Kapan Pengumuman Hasil UTBK SBMPTN 2022
Prediksi Skor UTBK SBMPTN di Kampus Unpad
Hanya dengan 3 Cara Ini, Asam Lambung Bisa Teratasi
Pandemi Covid-19 Terkendali, Kini Masyarakat Boleh tak Pakai Masker