Bendungan-bendungan ini mempunyai potensi pemanfaatan untuk layanan irigasi tersebar di 71 Daerah Irigasi (DI) yang terdiri dari 16 DI bersumber dari bendungan selesai dan 55 DI dari bendungan on going.
Dengan selesainya pembangunan 52 bendungan berpotensi untuk layanan irigasi tersebut, diharapkan akan meningkatkan luas lahan irigasi yang mendapatkan jaminan air dari bendungan.
Total target pemanfaatan bendungan untuk irigasi berdasarkan data desain bendungan seluas 385.646 hektare.
Pada 2014, lahan irigasi yang mendapat suplai air bersumber dari bendungan baru 10,66% atau seluas 761,542 hektare dari total luas irigasi potensi sebesar 7,145 juta hektare (sesuai Peraturan Menteri PUPR nomor 14/PRT/M/2015).
Setelah 52 bendungan selesai, pada 2024 diharapkan meningkat menjadi 17,43% atau seluas 1,245 juta hektare.
Adanya pembangunan bendungan yang diikuti dengan irigasi premium diharapkan pula dapat meningkatkan produktivitas sektor pertanian di Indonesia.
Petani yang biasa mengandalkan suplai air dari tadah hujan dapat terpenuhi melalui air irigasi yang berkelanjutan, sehingga intensitas tanam dari semula 137% menuju 254% dengan skala panen dari sekali setahun menjadi 2-3 kali dalam setahun.
Artikel Terkait
Lukas Enembe, Stadion Termegah Kedua di Indonesia
Mobil Listrik Pertama Buatan Indonesia Resmi Diluncurkan
Inovasi Ridwan Kamil Atasi Minyak Goreng, Bisa Pesan lewat Aplikasi
Pemprov Jabar Siap Dukung Pembangunan 5 Danau Pengendali Banjir di Bandung
Jadi Bersih dan Nyaman, Ridwan Kamil Resmikan Pasar Rakyat Ciranjang