Baca Juga: Pertama di Indonesia, Ada Jembatan Gantung Kaca di Bromo
Setiap siswa mendapatkan modal 100 poin. Jika ada yang melakukan pelanggaran, maka poin dikurangi.
"Kalau di bawah 60 poin, siswa tidak bisa mengikuti Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester. Harus menambah poin dengan melakukan beberapa kegiatan," ucapnya.
Beberapa cara untuk menambah poin seperti setor ayat Alquran, hafalan UUD 1945, dan membersihkan masjid.
"Tapi itu juga kesepakatan dari anak. Mereka yang memilih sendiri ingin meningkatkan poin dengan cara apa," paparnya.
Baca Juga: Sudah Dikenalkan Leluhur, Ini Manfaat Air Beras untuk Kulit
Salah satu agen Roots tahun lalu adalah Arundaya Biancha Nitisara, kelas 9G. Ia juga merupakan Wakil Ketua Osis periode 2021-2022.
Selama tiga bulan ia dan rekan-rekannya dibimbing untuk memahami dan menyosialisasikan anti perundungan.
"Dua kali dalam seminggu dapat bintek. Dikasih penjelasan mengenai contoh dan dampak perundungan," sebut Arun.
Pada acara puncaknya Arun menampilkan karya puisi untuk mengajak teman-temannya melawan bullying. Ia mengaku, dengan adanya program Roots, bullying di sekitarnya menjadi berkurang.
Artikel Terkait
Cerita Kepala SMKN 1 Cugenang Evakuasi Siswa saat Gempa Cianjur
Ridwan Kamil Beri Nama Seorang Bayi yang Lahir di Tenda Pengungsian
Siswa Terdampak Gempa Cianjur akan Mendapat Trauma Healing
'Gelar Pangan Murah', Cara Pemkot Bandung Tekan Inflasi
Gempa Cianjur, Poskibar Penuhi Kebutuhan Oksigen di Daerah Bencana