BERITABAIK.ID - Inovasi kembali datang dari Mahasiswa ITS. Mereka menggagas ide pemanfaatan sekam padi sebagai upaya pengendalian pencemaran air di sungai Kalimas.
Ketua tim, Muhammad Habib Tanwirul Ulum Habib menyatakan bahwa sungai Kalimas memiliki kandungan kromium (VI) yang melebihi batas ambang maksimum. Padahal menurut Habib, kadar maksimum kandungan kromium (VI) di dalam air yang diperbolehkan sesuai aturan pemerintah adalah 0,05 miligram per liter.
“Logam kromium (VI) sangat berbahaya apabila masuk ke tubuh karena dapat menyebabkan kanker,” tuturnya.
Baca Juga: #BelakangDapur: Icip-icip Pisang Goreng Nikmat ala Dapur Desy
Setelah itu, ia dan timnya melakukan penelitian terkait penjernihan air sungai Kalimas. Sungai Kalimas dipilih karena merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar sekaligus termasuk salah satu ikon kota Surabaya.
Setelah melakukan studi literatur terhadap penelitian terdahulu, ia dan tim memutuskan menggunakan sekam padi yang dikeringkan lalu dicampur dengan asam klorida dan natrium hidroksida untuk menjernihkan air.
Mahasiswa Departemen Teknik Kimia ini menuturkan bahwa sekam padi dipilih karena memiliki kandungan selulosa yang tinggi, yakni sebesar 35%. Kandungan ini, menurutnya diperlukan untuk mengadsorpsi kromium (VI) agar tidak beracun.
“Untuk dapat mengikat logam kromium (VI), sekam padi harus diaktivasi dulu,” ungkapnya.
Artikel Terkait
Bangga, Buruan Sae Dapat Penghargaan di Rio de Janiero Brasil
Keren! Dua Mahasiswa Unair Diundang Menjadi Pembicara di FBI
‘Gemati Bhumiku’ #AksiBaik lewat Pentas Seni ala Pemuda Yogyakarta
Ridwan Kamil Dorong Pemkot Tasikmalaya Maksimalkan 'Ekonomi Tamu'
Sprinkler Warga Diskar PB Kota Bandung Jadi Nomine Inovasi Tingkat Jabar