bjb KPR General_Media Online_Media Online
news-details
Indonesia Bercerita
Doa bersama untuk korban tragedi Kanjuruhan berlangsung di Gor Saparua Kota Bandung.

'Dari Kami untuk Malang', Lantunan Doa Bergema di Gedung Saparua Bandung

BERITABAIK.ID - Lantunan doa bergema di Gedung Saparua Kota Bandung, Sabtu (8/10/2022) malam.

Datangnya dari para bobotoh, suporter, pemain dan legenda Persib, serta sejumlah tokoh masyarakat.

Jumlahnya mencapai ribuan. Mereka bersatu di Gedung Saparua dalam acara doa bersama untuk para korban tragedi Kanjuruhan yang merenggut 131 nyawa.

Doa bersama bertajuk 'Dari Kami untuk Malang' itu tak hanya diikuti bobotoh Persib, tetapi juga berbagai elemen suporter di Indonesia.

Sebut saja The Jack Mania (Persija Jakarta), Panser Biru (PSIS Semarang), Bonek (Persebaya Surabaya), The Macz Man, dan banyak lagi.

Doa bersama dimulai setelah Salat Magrib berjemaah. Setelah menunaikan Salat Magrib, ribuan orang yang hadir melantunkan doa.

Baca Juga: Kota Bandung Gandeng Influencer untuk Edukasi Seputar HIV/AIDS

Mereka membaca Surat Yasin, dilanjutkan dengan berzikir, berselawat, dan mengumandangkan tasbih.

"Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian para suporter. Ini menjadi momentum yang baik bagi kami untuk lebih mencintai perdamaian," kata Kukuh Wiguna, salah satu panitia acara.

Kukuh mengatakan, acara tersebut menjadi wadah yang membuat semua suporter bisa lebih dekat satu sama lain tanpa memandang klub sepak bola mana pun.

"Harapan mudah-mudahan setelah ini agenda bersama suporter ke depannya dapat mendorong semua elemen agar sepak bola lebih sehat. Dan itu tidak hanya terjadi hari ini," paparnya.

Lebih lanjut Kukuh mengatakan, dari tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang tersebut, para suporter di Indonesia bisa duduk bersama menikmati sepak bola yang sebenarnya.

Baca Juga: Hangat dan Bergizi, Santapan ini Cocok Temani Musim Hujanmu!

"Karena saya yakin, pascatragedi Kanjuruhan banyak yang trauma untuk memberikan dukungan secara langsung pada saat pertandingan. Maka momen ini menjadi sebuah kesadaran agar semua pihak menjaga dan tidak lagi terjadi tragedi serupa," tuturnya.

Tokoh bobotoh Yana Umar berharap kejadian di Stadion Kanjuruhan Malang menjadi yang terakhir dalam dunia sepak bola Indonesia.

"Mudah-mudahan ini yang terakhir. Ke depan, tidak ada lagi korban suporter sepak bola," kata Yana Umar.

Acara doa bersama berakhir sekitar pukul 21.00 WIB. Sebelum membubarkan diri, massa terlebih dulu menyanyikan lagu perjuangan di antaranya 'Bagimu Negeri', dan 'Indonesia Pusaka'.***

Editor : Gin Gin Tigin Ginulur

Viral 2022: Perkuat Kolaborasi Pegiat Literasi Digital di Jabar

Kota Bandung Gandeng Influencer untuk Edukasi Seputar HIV/AIDS