BERITABAIK.ID - Ada Saskia Gotik di Kecamatan Astana Anyar. Ya, Saskia Gotik yang dimaksud adalah program Sama-sama Kita Abadikan Gang Tematik.
Program ini merupakan pemanfaatan konsep urban farming untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga melalui pemanfaatan lahan di gang.
Gang tersebut disulap menjadi lahan penanaman berbagai sayuran dengan tema berbeda di setiap gangnya. Ada gang jahe, kunyit, stroberi, pandan, terong, cabe, sereh, pakcoy hingga bunga telang.
Gang tersebut terletak di Kelurahan Karasak Kecamatan Astanaanyar Kota Bandung.
Camat Astanaanyar, Syukur Sabar mengatakan program tersebut dimulai sejak tahun 2012. Awalnya, kegiatan pemanfaatan lahan kosong oleh PKK untuk urban farming seluas 100 meter persegi.
"Kami bantu bibit, sekam dan tanah. Akhirnya berkembang di program PIPPK kita masukan untuk penanaman di atas drainase ditutup dengan besi beton sampai dibantu dari kementerian pertanian," ujarnya saat menjadi narasumber Podcast Ngariung edisi potensi wilayah, Selasa 4 Oktober 2022.
Kemudian, kegiatan tersebut berlanjut ke gang-gang. Diawali dengan gang dengan tema Jahe Merah. Kegiatan ini berhasil, dan akhirnya diikuti dengan berbagai tema lainnya.
"Di sana dilakukan penanaman secara tematik, diawali dengan jahe merah dan berhasil sampai diresmikan oleh Wali Kota Bandung. Terus berkembang hingga dibuat gang tematik tersebut," ujarnya.
Baca Juga: Tiga Pameran Keren di Galeri Pusat Kebudayaan, Yuk Berkunjung!
"Ini terus berkembang, dengan edukasi kepada masyarakat, hingga muncul gang kunyit, stoberi, pandan, terong, cabe, sereh, pakcoy dan bunga telang," imbuhnya.
Selain itu, ada juga ternak ayam, lele, dan pengolahan pupuk organik.
Hasil dari gang tematik ini dimanfaatkan warga untuk membuat berbagai olahan untuk penambahan nutrisi atau PMT bagi balita yang ada di posyandu.
Di antaranya, puding dari olahan pakcoy dan bunga telang, nugget lele, manisan terong dan minuman dari jahe dan sereh (jeser).
"Jeser ini dijadikan minuman kesehatan bagi lansia oleh Puskesmas. Ini alhamdulillah bermanfaat," katanya.
Baca Juga: Atasi Banjir Gedebage, Pemkot Bandung Aktifkan Sungai Cisaranten Lama
"Ada juga membuat pupuk dari kulit telur, dekorasi dari barang bekas serta biopori untuk menampung air," lanjutnya.
Saat Covid-19 lalu, hasil panen dari urbang farming di gang temanik juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan warga yang sedang isolasi.
"Selama covid panennya untuk membantu warga yang isolasi. Telur, sayuran dan lain lain," ungkapnya.
Ia mengatakan, sampai saat ini lahan-lahan urban farming tersebut sudah mencapai stengah hektar secara keseluruhan.
Sebagai penutup, Syukur berharap program ini dapat terus berkembang dan bisa diterapkan di berbagai wilayah lainnya di Kota Bandung bahkan di Indonesia.
"Mudah mudahan ini terus bisa terus meningkat dan diterapkan diberbagai wilayah lainnya. Kita juga ingin menelurkan program Polstar (program olah limbah), mengolah limbah untuk berbagai produk," pungkas Syukur. ***
Editor : Marshal Deru Bumi