bjb KPR General_Media Online_Media Online
news-details
Indonesia Bercerita
Ilustrasi: Lambang Daerah Kota Bandung dalam Upacara Hari Jadi Kota Bandung di Balaikota.

Ultah ke-212, Simak Perjalanan Singkat Kota Bandung dari Masa ke Masa

 

BERITABAIK.ID - Hari ini Kota Bandung berulang tahun ke-212. Sejarah menyebut, kota ini diresmikan sebagai Ibukota baru Kabupaten Bandung dengan besluit (surat kelulusan) tanggal 25 September 1810.

Seperti apa perjalanan kota yang dijuluki Paris Van Java ini? Simak ulasannya, yuk!

Pada awalnya (sebelum 1808), wilayah Bandung yang dikenal banyak orang adalah kota yang memiliki pusat pemerintahan di Kabupaten Bandung, tepatnya di Krapyak yang kini dikenal Dayeuhkolot.

Nah, sebelumnya, Kabupaten Bandung itu sendiri dibentuk sekitar pertengahan abad ke-17 Masehi, dengan Bupati pertama Tumenggung Wirangunangun.

Ia memerintah Kabupaten Bandung beribukota di Krapyak (sekarang Dayeuhkolot), kira-kira 11 kilometer ke arah selatan dari pusat Kota Bandung sekarang.

Ketika Kabupaten Bandung dipimpin oleh Bupati ke-6, yakni R.A. Wiranatakusumah II (1794-1829) yang dijiluki "Dalem Kaum", kekuasaan di Nusantara beralih dari Kompeni kepada Pemerintah Hindia Belanda, dengan Gubernur Jenderal pertama Herman Willem Daendels (1808-1811).

Baca Juga: 3 Karya Inspiratif Alumni ITB Ini Manfaatkan Kayu dan Bambu

Daendels melalui Surat Tanggal 25 Mei 1810 meminta Bupati Bandung dan Bupati Parakanmuncang untuk memindahkan ibukota kabupaten, masing-masing ke daerah Cikapundung dan Andawadak (Tanjungsari) mendekati Jalan Raya Pos.

Alasan pemindahan tersebut antara lain untuk kelancaran pembangunan jalan raya, dan agar pejabat pemerintah kolonial mudah mendatangi Kantor Bupati. 

Namun dalam waktu bersamaan, sekitar akhir 1808 hingga awal 1809, Bupati beserta sejumlah rakyatnya pindah dari Krapyak mendekati lahan bakal ibukota baru.

Hal tersebut yang rupanya tidak diketahui Daendels. Sehingga pemindahan pusat pemerintahan Bandung kala itu terjadi bukan karena prakarsa Daendels, namun memang sudah digagas oleh Bupati Bandung saat itu, R.A. Wiranatakusumah II (1794-1829), yang disebut sebagai salah satu pendiri Kota Bandung.

Baca Juga: Kalahkan Kiromal Katibin, Aspar Jaelolo Juara Dunia Panjat Tebing 2022

Saat itu, Bupati telah menemukan tempat yang cukup baik dan strategis bagi pusat pemerintahan.

Ia mengatakan, tempat yang dipilih adalah lahan kosong berupa hutan, terletak di tepi barat Sungai Cikapundung, tepi selatan Jalan Raya Pos yang sedang dibangun (pusat Kota Bandung sekarang). 

Alasan pemindahan ibukota itu antara lain, Krapyak tidak strategis sebagai pusat pemerintahan, karena terletak di sisi selatan daerah Bandung dan sering dilanda banjir bila musim hujan.

Di awal kepindahannya dari Krapyak ke wilayah yang kini menjadi pusat Kota Bandung yang kita kenal, Bupati tinggal di Cikalintu (daerah Cipaganti). Kemudian pindah ke Balubur Hilir, selanjutnya pindah lagi ke Kampung Bogor (Kebon Kawung, kini lahan Gedung Pakuan).

Baca Juga: Minum Air Timun Setiap Hari, Begini Manfaatnya bagi Tubuh

Bupati memimpin sejumlah rakyatnya, termasuk penduduk Kampung Balubur Hilir membuka hutan pada lahan bakal ibukota (daerah Cikapundung hilir). Tidak diketahui secara pasti berapa lama Kota Bandung dibangun.

"Kota Bandung diresmikan sebagai ibukota baru Kabupaten Bandung dengan besluit (surat kelulusan) Tanggal 25 September 1810. Hal ini berarti, selama belum ditemukan sumber lain yang menunjukan fakta lebih akurat mengenai berdirinya Kota Bandung, maka tanggal 25 September 1810 dapat dipertanggungjawabkan validitasnya sebagai Hari Jadi Kota Bandung," kata Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna saat membacakan sejarah singkat Kota Bandung dalam Rapat Paripurna di Gedung DPRD, Minggu (25/9/2022).

Selanjutnya, tanggal 25 September ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Bandung (HJKB) dan disahkan oleh DPRD Kota Bandung dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 35 tahun 1998.

Baca Juga: Ngobrol dengan Tharia, Kreator Multitalenta di Balik Layar Serasa Studio

Setelah ditetapkan menjadi sebuah kota, kemudian mulai 1 April 1906, pemerintahan di Kota Bandung dipimpin oleh Wali Kota dan Wakil Walikota. Hal tersebut masih berlaku sampai hari ini.

Di masa transisi era kepemimpinan Bupati Bandung hingga dibentuknya pemerintahan kota, terdapat tiga pemerintahan yang berjalan: Pemerintahan Kabupaten, Pemerintahan Kota, dan Pemerintahan Karesidenan.

Pada perjalanannya, Pemerintahan Karasidenan tidak berlaku lagi, dan menyisakan dua pemerintahan yakni Pemerintah Kota dan Pemerintah Kabupaten Bandung.

Dua wilayah tersebut kemudian berjalan, sebelum akhirnya pada dekade 2000-an, muncul Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat sebagai pemekaran wilayah dari Kabupaten Bandung. ***

Editor : Marshal Deru Bumi

Merawat Optimisme dan Ruang Publik lewat ‘Festival BerjuanGg 2022’

3 Karya Inspiratif Alumni ITB Ini Manfaatkan Kayu dan Bambu