bjb KPR General_Media Online_Media Online
news-details
Indonesia Bercerita
Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia selalu dihiasi dengan agenda pengibaran dan penurunan bendera oleh Paskibraka.

Peringatan 77 Tahun Kemerdekaan RI, Yuk Mengenal Sejarah Paskibraka

BERITABAIK.ID - Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia selalu dihiasi dengan agenda pengibaran dan penurunan bendera oleh Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).

Namun, tahukah TemanBaik cerita panjang di balik terbentuknya Paskibraka? Buat yang belum tahu yuk simak sejarah terbentuknya Paskibraka.

Cerita panjang Paskibraka tertuang dalam Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga RI Nomor 14 Tahun 2017.

Aturan itu berisi Perubahan atas Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 0065 Tahun 2015 tentang Penyelanggaran Kegiatan Pengibar Bendera Pusaka.

Baca Juga: Ini Dia Nama 40 Parpol yang Mendaftar ke KPU untuk Pemilu 2024

Dalam aturan itu disebutkan, Paskibraka lahir bersamaan dengan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang dikumandangkan di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta, pada Jumat, 17 Agustus 1945 tepat pukul 10.00 WIB.

Setelah Proklamasi untuk kali pertama secara resmi diperdengarkan, bendera kebangsaan Merah Putih dikibarkan oleh dua orang muda-mudi yang dipimpin oleh Latief Hendraningrat.

Namun, setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, perjuangan belum usai. Belanda masih tetap ingin menguasai Indonesia sehingga pertempuran dan perjuangan masih berlanjut.

Pada 4 Januari 1946, situasi Jakarta sangat genting. Presiden dan Wakil Presiden RI meninggalkan Jakarta menuju Yogyakarta dengan menggunakan kereta api.

Baca Juga: Duo OKAAY Rilis Album Perdana Bertajuk 'Together We Are Okaay'

Bendera Pusaka turut dibawa dan dimasukkan dalam koper pribadi Presiden Soekarno. Selanjutnya, ibu kota Republik Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta.

Pada situasi itu, gagasan mengenai Paskibra lahir. Kala itu, pemerintahan ibu kota Indonesia berada di Yogyakarta.

Menjelang HUT ke-2 RI, Presiden Soekarno menyuruh ajudannya, Mayor (Laut) Husein Mutahar, untuk menyiapkan pengibaran bendera di halaman Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta.

Mayor Husein Mutahar berpendapat, sebaiknya pengibaran bendera dilakukan oleh para pemuda Indonesia.

Lantaran masih dalam keadaan darurat, Husein Mutahar hanya menunjuk 5 pemuda yang terdiri atas 3 putri dan 2 putra sebagai perwakilan daerah di Yogyakarta untuk mengibarkan Sang Saka Merah Putih.

Baca Juga: Kisah Bhakti dan Nazla, Lurah Capaska Jawa Barat

Pada pertengahan Juni 1948, setelah misi penyelamatan Bendera Pusaka selesai dilakukan oleh Husein Mutahar, ia tidak lagi menangani masalah pengibaran Bendera Pusaka.

Kemudian pada tahun 1967, Husein Mutahar dipanggil oleh Presiden Soeharto untuk menangani kembali masalah pengibaran Bendera Pusaka dengan ide dasar dan pelaksanaan tahun 1946 di Yogyakarta.

Kala itu, Husein menjabat sebagai Direktur Jenderal Urusan Pemuda dan Pramuka Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sejak saat itu, pasukan pengibaran terdiri dari 3 kelompok yakni, kelompok 17 sebagai pengiring depan, kelompok 8 sebagai pembawa bendera, dan kelompok 45 sebagai pengawal. Tiga kelompok tersebut merupakan simbol tanggal Proklamasi Indonesia.

Baca Juga: Pesona Kawasan Braga, Barometer Kesenian di Kota Bandung

Nama pasukan pengibar bendera baru muncul pada tahun 1973. Idik Sulaeman sebagai pembina pasukan pengibar bendera mengusulkan nama Pasukan Pengibar Bendera atau Paskibraka.

Kini, setiap kali upacara bendera di hari kemerdekaan Indonesia, para paskibraka Nasional ditugaskan untuk mengibarkan sang Bendera Pusaka.

Namun, saat ini tidak seperti dulu lagi yang langsung ditunjuk untuk mengibarkan bendera. Terdapat beberapa persyaratan untuk bisa mengibarkan bendera pusaka.

Salah satunya melalui berbagai seleksi dan rekrutmen berjenjang mulai tingkat kecamatan, tingkat kabupaten atau kota, tingkat provinsi dan tingkat Nasional. ***

Editor : Gin Gin Tigin Ginulur

Cerita Dara Adin Pramesti, Senang Bisa Jadi Anggota Paskibraka

Ini Dia Nama 40 Parpol yang Mendaftar ke KPU untuk Pemilu 2024