"Sehari kalau pake mesin injeksi kapasitas sekarang bisa bikin 14 bentuk. Jam meja bisa bikin 7 item. Jam dinding, jam tangan, meja itu cuma bisa jadi satu per hari. Apalagi jam tangan itu lebih sulit karena produknya detail dengan banyak kontur," jelas Sae.
Ia mengaku tak menemui kesulitan mendapatkan bahan sampah plastik. Bahkan, sampah itu datang dengan sendirinya ke lokasi mereka.
Biasanya mereka memperoleh sampah plastik dari orang terdekat dan warga di Kelurahan Cihapit.
"Tapi kami tidak buka penerimaan sampah karena pasti akan membeludak, tempat ini tidak akan cukup," tuturnya.
Sae juga mengatakan, rata-rata dalam sebulan Newhun bisa menjual 20 item produk.
Namun, jumlahnya masih sangat fluktuatif. Bahkan, ada juga masanya dalam sebulan mereka tidak mengeluarkan barang sama sekali.
"Tapi ada juga yang sekali pesan jam meja itu sampai 70 pcs. Lalu ada yang pesan medali sampai 100 pcs," katanya.
Baca Juga: Living Lab, Solusi Langsung Tuntaskan Masalah Kota Bandung
Meski usahanya pasang surut, omzet Newhun di tahun 2021 hampir mencapai Rp100 juta. Bahkan, di tengah tahun ini sudah menyentuh Rp50 juta.
Untuk kisaran harga produk sangat bervariasi, tergantung dari tingkat kesulitan pembuatan.
Artikel Terkait
Analogi Cermin Keluarga Ridwan Kamil
Kisah Tukang Pijat Naik Haji, Bantu Jemaah Tetap Bugar saat Ibadah
Mengenal Davina, Siswi SMAN 3 Peraih Prestasi Berbagai Olimpiade Sains
Bikin Bangga, Dua Hafiz Indonesia Ukir Prestasi di Ajang MTQ Internasional
Festival BerjuanGg, Langkah Komunitas Karasa Bandung Hidupkan Gang