bjb KPR General_Media Online_Media Online
news-details
cerita

Mengenal Upanat, Alas Kaki Anyaman Daun Pandan bagi Pengunjung Candi Borobudur

BERITABAIK.ID - Baru-baru ini akun resmi Instagram Kemenparekraf mengunggah informasi terkait sandal bernama Upanat. Saat ini Upanat wajib dipakai para wisatawan yang ingin berkunjung naik ke Candi Borobudur

Lantas, sebenarnya apakah itu Upanat?

Upanat merupakan sandal khusus yang digunakan untuk menaiki struktur Candi Borobudur. Ini dilakukan sebagai upaya pelestarian untuk meminimalisir terjadinya keausan batu tangga.

Pemilihan kata “upanat” memiliki arti “alas kaki”, yang merupakan aktualisasi dari Relief Karmawibhangga panel 150 yang ada pada Candi Borobudur. Relief itu menceritakan tentang pembuatan sandal pada masa tersebut yang memanfaatkan daun panjang yang dikeringkan.

Upanat merupakan alas kaki yang terbuat dari anyaman daun pandan. Dari hasil kajian Pengkaji Pelestari Balai Konservasi Borobudur, disimpulkan bahwa penggunaan sandal khusus untuk naik ke Candi Borobudur dapat berpengaruh pada upaya mencegah peningkatan tingkat keausan batu candi, khususnya pada bagian batu tangga dan batu lantai.

Salah satu pionir pembuat sandal Upanat ini adalah Basiyo dari Desa Ngadiharjo, Kecamatan Borobudur.

Melansir dari Tempo, Basiyo diri sudah memproduksi sandal berbahan daun pandan duri sejak 2003. Sebelum membuat Upanat berbahan daun pandan, ayah tiga anak tersebut pernah memproduksi sandal berbahan kain batik yang juga digunakan untuk naik ke Candi Borobudur

Sebelumnya, penggunaan Upanat untuk naik ke candi tidak wajib. Sehingga di awal eksistensinya, penjualan dan produksi Upanat masih landai. Namun sejak konservasi 2017, produksi dan penjualannya merangkak naik. Kini, pemerintah mewajibkan siapapun yang berkunjung ke Candi Borobudur untuk mengenakan Upanat sebagai alas kaki.

Sandal upanat juga memiliki berbagai macam ukuran, mulai 36 hingga 44. Mengingat pengunjung Candi Borobudur banyak yang berasal dari luar negeri dengan ukuran kaki lebih besar dari kebanyakan orang Indonesia.

Kini pengerjaan Upanat dilakukan di Rumah Galeri BW Craft Borobudur. Selama proses produksinya, uji kontrol kualitas senantiasa dilakukan dengan ketat oleh BUMDesma Borobudur dan Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB).

Penggunaan alas kaki khusus Upanat tidak hanya bermanfaat dalam upaya meminimalisir keausan, namun juga dapat digunakan sebagai media edukasi pelestarian kepada pengunjung.

Selain itu, sandal ini juga merupakan program pelestarian berbasis pemberdayaan masyarakat yang dibuat oleh pengrajin di kawasan Candi Borobudur. Sehingga turut membantu untuk mengembangkan sisi perekonomian UMKM masyarakat daerah sekitar.

Upanat juga bisa menjadi tren mode untuk para wisatawan yang berkunjung. Karena selain alasan budaya, filosofis, dan historis, nilai pada Upanat juga dimiliki oleh tampilannya yang menarik dan khas.

Editor : Nadiana Tsamratul Fuadah

Bey Machmudin Lantik Eti Herawati sebagai Wali Kota Cirebon

Hunt & Run, Pencarian Harta Karun Garapan Mahasiswa NHI