bjb KPR General_Media Online_Media Online
news-details
cerita
(Dok. Museum dan Cagar Budaya)

Rayakan Kembalinya 152 Benda Bersejarah dari Belanda, Galeri Nasional Gelar Pameran Repatriasi

BERITABAIK.ID - Sebanyak 152 benda bersejarah milik Indonesia telah dikembalikan oleh Belanda. Untuk merayakan ini, Galeri Nasional Indonesia mengadakan pameran repatriasi.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Museum dan Cagar Budaya (MCB) unit Galeri Nasional Indonesia dan Museum Nasional Indonesia, menyelenggarakan pameran repatriasi bertajuk “Repatriasi: Kembalinya Saksi Bisu Peradaban Nusantara”. Pameran ini dilaksanakan 28 November - 10 Desember 2023 di Gedung A Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat.

Mengutip Kemdikbud, Pameran tersebut secara resmi dibuka oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid pada (27/11) di Galeri Nasional Indonesia.

Pengembalian barang telah terjadi selama beberapa tahap. Sebanyak 152 barang yang dipamerkan adalah hasil repatriasi selepas gelombang kedua tahun ini pada 9 November 2023. Barang yang dipamerkan sudah termasuk juga hasil proses repatriasi sebelumnya yang telah menjadi koleksi masterpiece Museum Nasional Indonesia, seperti Koleksi Pangeran Diponegoro dan Arca Prajñaparamita.

Sebelumya pada 17 Agustus 2023, gelombang pertama benda repatriasi yang terdiri 4 arca Candi Singosari pulang ke Indonesia. Tahun ini datang pula Koleksi Keris Klungkung dan Koleksi Pusaka Kerajaan Lombok. Sementara gelombang ketiga direncanakan datang pada akhir tahun 2023.

Pelaksana Tugas MCB, Ahmad Mahendra, mengatakan bahwa pameran ini merupakan wujud keseriusan Museum dan Cagar Budaya dalam mempersiapkan pengelolaan benda-benda bersejarah hasil repatriasi.

“Benda-benda bersejarah ini adalah milik Bangsa Indonesia, maka dari itu kami berharap melalui pameran ini, publik bisa menengok warisan budaya yang akhirnya kembali ke tanah air, dan mendapat wawasan baru dari benda-benda tersebut,” ujar Mahendra.

Lebih lanjut, Mahendra juga menuturkan bahwa pameran ini menyajikan cerita sejarah dan makna di balik artefak atau benda-benda tersebut. Bagaimana perjalanan artefak itu dari kawasan nusantara dan berabad-abad di luar negeri. Dalam konteks sejarah, budaya pada masanya, serta maknanya hari ini untuk generasi kini dan mendatang.

Pameran ini merupakan hasil kolaborasi antara MCB dengan Tim Repatriasi Koleksi Asal Indonesia di Belanda dan Historia.id. Pengembalian barang-barang ini juga merupakan hasil terlaksananya penandatanganan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Belanda. Setelah hampir dua tahun melakukan dialog dan kerja sama, pada Juli 2023, kedua negara membuat kesepakatan di Museum Volkenkunde, Leiden.

Pengembalian atau repatriasi menjadi langkah besar Indonesia dalam meningkatkan pelestarian dan pemeliharaan warisan budaya nusantara.

Pameran “Repatriasi: Kembalinya Saksi Bisu Peradaban Nusantara” dapat dikunjungi publik setiap hari pada pukul 10.00 - 20.00 WIB di Gedung A Galeri Nasional Indonesia. Namun setiap pengunjung wajib terlebih dahulu melakukan registrasi secara daring melalui laman web Galeri Nasional Indonesia.

Setiap harinya waktu kunjung terbagi ke dalam 10 sesi. Demi keamanan benda bersejarah dan kenyamanan pengunjung, setiap sesi diberikan kapasitas maksimal 100 pengunjung.

Untuk mendukung acara selama pameran berlangsung, akan diselenggarakan juga berbagai program publik seperti diskusi publik, lokakarya, dan treasure hunt.

Editor : Nadiana Tsamratul Fuadah

Perkuat Sinergi, bank bjb dan Mabes TNI Perpanjang PKS Layanan Perbankan

Petugas Damkar Jakarta Raih Sederet Juara dalam Kompetisi di Singapura