bjb KPR General_Media Online_Media Online
news-details
cerita
(dok. Studio Ghibli)

Wajah Perempuan Tangguh di Layar Animasi Studio Ghibli

BERITABAIK.ID - Bagi penggemar film animasi, Studio Ghibli bukanlah nama yang asing. Karya-karya animasi studio asal Jepang ini berhasil menyentuh banyak hati penggemarnya di seluruh dunia. Kisah dalam karya film mereka penuh dengan cerita yang unik dan art-style yang khas. Telah banyak dari film Studio Ghibli berhasil menuai pujian dan nominasi penghargaan.

Hayao Miyazaki, sang legenda di balik Studio Ghibli, selalu telaten menyulam film animasi yang mereka rilis. Tidak hanya soal plot, eksekusi visualnya dan musiknya pun selalu magis. Idealisme itu lah yang banyak dipuja para pecinta film-film Ghibli. Tidak mengherankan jika Hayao Miyazaki dielu-elukan sebagai salah satu animator terbaik sepanjang masa.

Di balik karya-karyanya yang fenomenal, Studio Ghibli juga kental akan feminisme. Hayao Miyazaki telah mewariskan banyak harapan dan mimpi indah pada anak-anak perempuan. Nyatanya, dari 23 karya film yang telah rilis, 17 diantaranya memiliki tokoh protagonis perempuan. Menariknya lagi, para protagonis dan heroine dalam film-film Ghibli tetap digambarkan begitu manusiawi dan realistis. Karakter-karakter feminis dalam film Ghibli tidak lahir untuk menyaingi gender laki-laki, melainkan untuk memotret kesetaraan di antara keduanya.

Sebut saja Spirited Away (2001) yang memenangkan Academy Awards pada kategori Best Animated Feature di tahun 2003. Chihiro digambarkan sebagai seorang anak perempuan berusia 10 tahun yang tersesat di dunia roh. Chihiro berusaha menyelamatkan kedua orangtuanya yang dikutuk penyihir menjadi babi. Haku, roh baik berwujud anak laki-laki juga didatangkan menemani petualangannya. Dalam Spirited Away, penonton tetap bisa melihat ketakutan dan rasa sedih dalam diri Chihiro.

Salah satu Srikandi Ghibli bisa dilihat dalam diri Nausicaä dari Nausicaä of the Valley of the Wind (1984). Nausicaä merupakan seorang putri dari Lembah Angin yang terlibat dalam pertempuran melawan Tolmekia, kerajaan yang mencoba memusnahkan sebuah hutan yang dihuni oleh serangga mutan raksasa. Nausicaä berusaha mencegah Tolmekia membuat hewan-hewan tersebut marah. Nausicaä menjadi sosok pahlawan untuk ide anti-perang dan kecintaan pada lingkungan. Nausicaä dalam film ini tetap digambarkan berpenampilan feminim, namun mampu menjadi pemimpin yang bijaksana, adil, dan dicintai oleh rakyatnya.

Dalam film bertema romantis sekalipun, Studio Ghibli tidak menggambar karakternya dalam sosok perempuan yang menunggu pangeran berkuda putih datang. Seperti halnya Umi Matsuzaki dalam From Up on Poppy Hill (2011). Dengan latar belakang Yokohama pada 1963, Umi menunjukkan bahwa ia adalah perempuan yang layak dikagumi. Sebagai pemuda di zaman menuju Jepang yang baru pasca kekalahan perang, Umi digambarkan sebagai sosok yang telaten, mampu berurusan dengan pekerjaan domestik, sementara di sekolah ia menjadi sosok yang dapat diandalkan.

Selain itu masih banyak lagi sosok perempuan dan pahlawan dalam film-film Ghibli. San dari Princess Mononoke (1997), Arrietty dari Arrietty (2010), dan masih banyak karakter perempuan lainnya.

Dalam dunia Ghibli, perempuan diberikan ruang untuk berekspresi. Karya-karya Ghibli mengizinkan perempuan untuk tampil tangguh, tanpa mencoba untuk menghilangkan sisi feminim dari diri mereka. Karakter khas ini lah yang turut memberikan kesan hangat dan positif bagi para penggemar. Lewat film-filmnya, Hayao Miyazaki dan Studio Ghibli telah melahirkan banyak perempuan cantik nan tangguh, yang kisahnya bisa menjadi inspirasi bagi perempuan dengan berbagai latar usia.

Editor : Nadiana Tsamratul Fuadah

Makna Enam Tahun Berita Baik

T Organa: Kelezatan Teh Manis Alami Tanpa Gula yang Menyehatkan