bjb KPR General_Media Online_Media Online
news-details
cerita
Mang Ojos bertahan menjual Endog-endogan. (Foto: M Rafli Ardiansyah)

Cerita Mang Ojos, Ajak Nostalgia ke Era 90-an lewat Jajanan 'Endog-endogan'

BERITABAIK.ID - Generasi 90-an dan 2000 awal tentu mengenal makanan Endog-endogan. Kala itu, jenis makanan tersebut cukup populer di sekolah.

Nah, di tengah maraknya kuliner kekinian di Kota Bandung, Mang Ojos, perantau asal Garut masih bertahan berjualan Endog-endogan.

Pria bernama asli Cahaya Bulan ini lahir di Garut 15 Mei 1989. Dia mulai merantau di Bandung pada tahun 2009 sebagai perajin keramik di Kosambi.

Empat tahun kemudian, Mang Ojos mencoba peruntungan dengan menjual Endog-endogan di daerah Kiaracondong karena pabrik tempatnya bekerja bangkrut.

Endog- endogan atau telur-teluran merupakan makanan yang terbuat dari bahan dasar telur, terigu dan ditambah penyedap rasa. Setelah dicampur, dicetak menggunakan cetakan bulat sambil digoreng.

Baca Juga : The Vow with Hilton, Rinaldy Yunardi Pamerkan 35 Set Desain Tiara

Bermula dengan berjualan dipikul, kini Mang Ojos menggunakan gerobak dorong. Omzetnya pun mencapai Rp250 ribu per hari.

“Alhamdulillah sih masih bertahan karena menguntungkan juga, sehari rata-rata bisa dapet 200-250 ribu, bersihnya sih bisa dapet 150 ribu sehari,” ucap pria 34 tahun tersebut.

Berjualan setiap hari dari pagi hingga menjelang Magrib, keberhasilan Mang Ojos bertahan menjual Endog-endogan terlihat hasilnya. Dia bisa membangun rumah di kampung halaman hingga menyekolahkan kedua anaknya.

“10 tahunan jualan ini, hasilnya udah pelan-pelan bisa bangun rumah,beli motor sama yang terpenting anak-anak bisa sekolah dan keluarga di kampung tercukupi," kata Mang Ojos.

Dia lantas menceritakan awal mula dipanggil ‘Ojos’ karena kerap menusuk tusuk gigi ke telur buatannya sebagai garpu. Karena dalam bahasa Sunda menusuk disebut menojos, pembeli lantas memanggil dengan sebutan ‘Mang Ojos’.

Baca Juga : Dari Penyanyi, YouTuber, hingga Tarot Reader, Ridwan Ajak Gali Potensi Diri

Meski merupakan jajanan zaman dahulu, Endog-endogan masih menjadi jajanan yang digemari di kalangan anak sekolah hingga dewasa hingga saat ini.

“Peminatnya masih banyak dari anak-anak SD, sampai orang dewasa juga masih banyak yang beli, selain murah, mungkin karena pengin mengenang bikin Endog-endogan yang ada khasnya,” ujar Mang Ojos

Endog-endogan Mang Ojos bisa TemanBaik temui di kawasan Kiaracondong hingga Laswi. Mang Ojos menjajakan dagangannya dengan cara berkeliling. Harga Endog-endogan Mang Ojos berkisar mulai dari dua ribuan sampai lima ribu rupiah.

“Kalau harga mah bebas gimana yang beli, paling kalau dua ribuan saya pakai telur puyuh terus dikasih terigu, kadang banyak juga pembeli yang bawa telur sendiri, jadi saya tinggal tambah terigu sesuai pembeli belinya berapa,” ujar Mang Ojos.

Kini Mang ojos tidak hanya menjual Endog-endogan saja, ada juga Cilung (aci digulung), makaroni goreng, baklor, mi goreng dan agar-agar.***

Editor : Gin Gin Tigin Ginulur

The Vow with Hilton, Rinaldy Yunardi Pamerkan 35 Set Desain Tiara

Ridwan Kamil Apresiasi Sinergi Insan Pengayoman Kemenkumham Jabar