bjb KPR General_Media Online_Media Online
news-details
berita
Direktur Utama PT Saung Angklung Udjo, Taufik Hidayat Udjo (tengah). Foto: Gin gin T Ginulur

Kisah di Balik Pemecahan Rekor Dunia Permainan Angklung di Stadion GBK

BERITABAIK.ID - Akhir pekan lalu, Indonesia berhasil memecahkan rekor dunia untuk pagelaran angklung terbesar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK).

Rekor pagelaran angklung yang dicatat oleh Guinness World Records (GWR) tersebut diikuti oleh 15.110 peserta pada Sabtu (5/8/2023).

Kala itu, belasan ribu peserta bersama-sama memainkan alunan harmonisasi angklung dalam sebuah aransemen indah khas Saung Angklung Udjo (SAU).

"Gelaran GWR ini bukan sekadar acara seremonial, namun rangkaian kegiatan GWR telah mampu hidup dan menghidupi," kata Direktur Utama PT Saung Angklung Udjo, Taufik Hidayat Udjo dalam konferensi pers di SAU, Kota Bandung, Jumat (11/8/2023).

Pria yang akrab disapa Kang Opik ini mengatakan, rencana kegiatan tersebut telah dikonsep sejak akhir 2022 di bawah arahan Direktur PMM Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Ahmad Mahendra.

"Peran Saung Angklung Udjo adalah sebagai konseptor yang menyajikan permainan angklung dengan kategori yang memiliki tingkat keharmonisan yang tinggi secara musikalitas tanpa membebani peserta pelatihan yang sebagian besar bukan pemain angklung terlatih," katanya.

Menurut Kang Opik, dalam persiapannya SAU diminta Kemendikbud Ristek untuk menyiapkan 20.000 lebih angklung yang akan dibagikan kepada peserta. Momen tersebut mampu menghidupkan lagi ekosistem di SAU.

"Para petani bambu hingga puluhan perajin angklung dapat menunjukkan eksistensinya kembali setelah serangan panjang Covid-19 yang mereka harus kehilangan mata pencahariannya," kata Kang Opik.

Lebih lanjut Kang Opik mengatakan, SAU juga berperan sebagai tim pelatih yang terdiri atas 100 guru musik, guru musik angklung, dan praktisi dari komunitas angklung lainnya. Proses latihan ini pun berjalan selama tiga bulan.

Pada kesempatan itu, Kang Opik menceritakan dampak pandemi Covid-19 yang sangat dirasakan SAU.

"Saat pandemi, SAU sama sekali tidak bisa menggelar pertunjukan, padahal SAU mengusung semangat gotong-royong yang menuntut orang-orang untuk berkumpul," kata Kang Opik.

Meski begitu, kata Kang Opik, saat ini kondisi SAU sudah lebih membaik. Jumlah kunjungan juga meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

"Sekarang kondisi Saung Angklung Udjo Alhamdulillah membaik bahkan beberapa hari ini ada bulan-bulan yang melebihi daripada bulan sebelum Covid-19 pengunjung yang datang," ujar Kang Opik.

Editor : Gin Gin Tigin Ginulur

Kunto Aji Kenalkan Album Terbaru lewat Sesi Dengar Intim 'Sowan Album III'

Enam Tahun Jadi Driver Gojek, Pak Yayat Berbagi Tips Mengelola Waktu