bjb KPR General_Media Online_Media Online
news-details
cerita
Toko Buku Bandung Jalan Garut. (Foto: Muhammad Rafli Ardiansyah)

'Toko Buku Bandung', Eksis Menjual Buku Lawas di Tengah Gempuran Digitalisasi

BERITABAIK.ID – Buku adalah jendela dunia, begitu bunyi sebuah pepatah. Dengan membaca buku, seseorang bisa melihat isi dunia tanpa melakukan perjalanan.

Dulu, pepatah itu boleh dibilang cukup tepat menggambarkan pentingnya membaca buku. Kala itu, toko buku pun tak pernah sepi pengunjung.

Ya, sebelum era digital merambah segala aspek kehidupan manusia, buku jadi salah satu gudang ilmu yang bisa menambah wawasan seseorang.

Lantas, bagaimana dengan sekarang ketika segala hal bisa begitu mudah diperoleh melalui internet? Dengan segala kemudahan itu, apakah buku masih penting?

Baca Juga : Ridwan Kamil Resmikan Apartemen Transit dengan Konsep Three in One

Bagi Deni Rachman, era digital ternyata tak memengaruhi minat orang dalam membaca buku. Bahkan, kata Deni, buku-buku lawas masih tetap dicari para kolektor.

Fakta itulah yang membuat Deni tetap bertahan menjual buku-buku langka atau lawas di Toko Buku Bandung Jalan Garut No 2.

Toko Buku Bandung. (Foto: Muhammad Rafli Ardiansyah)

"Meski era digital semakin maju saat ini, tidak membuat kita malah menjadi takut untuk semakin meningkatkan literasi minat pembaca terutama pada anak-anak muda,” kata Deni kepada Beritabaik.id, Kamis (20/7/2023).

Deni menambahkan, media digital dan para penjual buku justru menjadi bisa saling menguntungkan dan membutuhkan, baik dari segi promosi hingga konten.

Baca Juga : Bertjorak, Terinspirasi Keragaman Warna Budaya Tanah Air

Toko Buku Bandung mulai menancapkan namanya pada Desember 2022 lalu. Sebelumnya, Deni membuka toko buku di Baltos pada 20211 dengan nama 'Lawang Buku'.

Deni mengawali bisnis buku tersebut pada 2001 lalu, dari hobi membaca buku pada masa kuliah tahun 1998 lalu.

Sempat berjualan emperan di daerah Gasibu hingga mengikuti berberapa komunitas buku di Bandung, Deni membuka toko 'Lawang Buku pada 2011. Sayangnya, pada 2016 toko tersebut tutup. Deni pun memilih menjualnya secara online.

Toko Buku Bandung dikenal menjual buku-buku lawas dan langka, mulai dari sastra, sejarah, agama, sains, jurnalistik dan buku anak.

Baca Juga : Keren! Al Arofatus Naini Raih Gelar Doktor pada Usia 26 Tahun

Bahkan, salah satu buku berjudul “HIKAJAT ABDOELLAH. Abdullah bin abdul Kadir” yang terbit pada 1882 dibanderol dengan harga Rp25 juta.

"Buku di sini 70 persen buku lama dan 30 persen buku baru. Saya mendapatkan buku-buku itu dari kolektor, tukang loak dan orang-orang yang berpindah," kata Deni.

Berberapa tokoh pernah berkunjung ke Toko Buku bandung. Sebut saja Sudarsono Katam, Sintia Astarina (@sintiawithbooks), dan Man Jasad. Peneliti Australia dan Jerman pernah berkunjung ke toko tersebut

Selain menjual buku, Deni mencetak 9 buku hasil tulisanya. Bersama Pustaka Jaya, dia mendirikan komunitas yang Klub Buku Laswi pada 1 Febuari 2023.

Klub Buku Laswi sering menggelar acara rutin setiap Rabu untuk membedah atau membahas buku-buku lawas maupun yang beredar saat ini.***

Editor : Gin Gin Tigin Ginulur

Pawai Obor Meriahkan Malam Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah

Gubernur Ridwan Kamil Resmikan Klinik Khusus Lansia Inggit Garnasih