bjb KPR General_Media Online_Media Online
news-details
berita
Rektor Unpad Prof Rina Indiastuti melihat-lihat koleksi kecap yang dipamerkan di Teater Pengetahuan Rektorat Unpad. (Foto: Gin gin T Ginulur/beritabaik.id)

Bukan Sekadar Rasa dan Warna, Kecap Menyimpan Banyak Cerita

BERITABAIK.ID - Apa yang TemanBaik bayangkan tentang kecap? Mungkin sebagian besar jawaban mengarah ke warna, rasa, dan masakan.

Ya, kecap memang identik dengan warna hitam, tekstur kental serta rasa yang manis. Kecap juga kerap dijadikan bumbu pelengkap masakan sehari-hari.

Nah, bagi Dosen Antropologi Fisip Unpad Hardian Eko Nurseto, M.Si, kecap bukan sekadar warna, rasa, dan masakan, tapi bisa bercerita banyak hal.

Dosen yang akrab disapa disapa Seto itu kemudian menuangkan cerita tentang kecap dalam sebuah pameran. Namanya Pameran Koleksi Kecap Nusantara 'Rasa Lestari'.

Acara berlangsung di Teater Pengetahuan Rektorat Universitas Padjadjaran (Unpad) mulai Selasa (13/6/2023) hingga Jumat (16/6/2023).

Baca Juga : Aditya Bagus Ramadhan, Berbagi Kisah Mengejar Mimpi Jadi Musisi

"Di Nusantara, tiap daerah banyak kecapnya masing-masing, terus kita dokumentasikan masing-masing untuk kemudian dipamerkan," kata Seto kepada Beritabaik, Selasa (13/6/2023).

Menurut Seto, kecap yang dipamerkan sebenarnya merupakan koleksi pribadi sejak tahun 2018. Tak hanya kecap, artefak-artefak barang yang berhubungan dengan kecap juga dipamerkan.

"Gak cuma koleksi kecap kita juga pamerin artefak-artefak barang-barang yang berhubungan dengan kecap, baik itu buku pelajaran, stempel dan lain-lain," tambah Seto.

Pameran kolaborasi Departemen Antropologi Unpad dengan Parti Gastronomi ini menawarkan pengalaman menjelajahi kecap.

Pengalaman tersebut dikemas menarik melalui pameran lebih dari 100 koleksi kecap nusantara, arsip/dokumen dari masa kolonial, kecap tasting, pemutaran film dokumenter, talkshow, serta demo masak.

Baca Juga : Band Metal Asal Garut Voice of Baceprot akan Tur di Amerika

“Ini adalah sebuah misi untuk melestarikan rasa yang ada di Indonesia melaui kecap,” kata Seto.

Menurut Seto, belum banyak masyarakat yang menyadari keberagaraman kecap dari berbagai daerah. Tim pun mencoba mendokumentasikan dan menelusuri sejarahnya.

“Di pameran kali ini kita juga menelusuri sejarah dari kecap manis, dari penelusuran dokumen Belanda sampai ke 1898,” kata Seto.

Untuk kecap testing, pengunjung dapat mencoba sekitar 10 kecap berbeda yang ditampilkan.

Pengunjung pun dapat melihat perbedaan konsistensi, warna, serta rasa dari masing-masing kecap. Selain itu, pengunjung juga dapat melihat artefak seputar kecap dari tahun 1930 hingga 1988.

“Buat Antropologi, kecap ini bisa bercerita tentang banyak hal dan saya mencoba mewujudkannya di sini,” ujar Seto.

Baca Juga : Viral! Ibu-ibu di Wonogiri Fasih Ngobrol Bahasa Inggris dengan Anaknya

Rektor Unpad Prof Rina Indiastuti menyambut baik Pameran Koleksi Kecap Nusantara 'Rasa Lestari' ini.

Menurut dia, masyarakat Indonesia tak bisa lepas dari kecap. Namun, kata dia, di balik itu semua, tak banyak yang tahu sejarah pembuatan kecap.

"Bagaimana cara membuatnya, bahannya apa. Cerita itu semua dikemas secara digital lewat Teater Pengetahuan di Unpad," kata Rina kepada wartawan.

Lebih lanjut Rina mengatakan, Unpad terus berkomitmen untuk menerapkan ilmu pengetahuan. Berbagai bidang ilmu yang ada di Unpad, kata dia, memliki hal menarik yang dapat disampaikan pada masyarakat.

“Unpad selain punya tempat atau sebagai gudang ilmu kami ingin sekali juga mendesseminasikan, menyebarluaskan pengetahuan itu bagi masyarakat luas,” kata Rina.***

Editor : Gin Gin Tigin Ginulur

Aditya Bagus Ramadhan, Berbagi Kisah Mengejar Mimpi Jadi Musisi

Ingin Punya Rumah dengan DP 0 Persen? Begini Caranya