bjb KPR General_Media Online_Media Online
news-details
cerita
Botram, jadi salah satu kegiatan pada tradisi munggahan menjelang Ramadan. (Foto: Koleksi pribadi Voni)

Mengenal Munggahan, Tradisi Unik Masyarakat Sunda Jelang Ramadan

BERITABAIK.ID - Tak terasa Ramadan sebentar lagi tiba. Dalam hitungan hari, bulan penuh rahmat dan ampunan itu akan menjumpai umat Islam di seluruh dunia.

Ibarat bertemu sang primadona, umat Islam tentu saja menyambut penuh bahagia momen yang hanya datang setahun sekali itu.

Bagi umat Islam, Ramadan adalah bulan yang sangat dinanti karena memberikan banyak keistimewaan.

Saat itulah, Allah SWT memperbesar pahala, melipatgandakan ganjaran, dan membuka pintu-pintu kebaikan bagi orang-orang yang menginginkannya.

Baca Juga : Mengenal Makna Logo Peringatan ke-77 Bandung Lautan Api

Kehadiran Ramadan juga menandakan mulainya kewajiban ibadah puasa dan kegiatan keagamaan massal lainnya.

Di masa itu, aktivitas masjid biasanya lebih ramai. Sejak Subuh hingga dini hari, masjid diisi dengan beragam kegiatan.

Tak hanya salat wajib dan sunah, tapi juga buka puasa bersama, tarawih berjemaah, tadarus, hingga itikaf.

Nah, beberapa daerah di Indonesia memiliki tradisi unik menjelang Bulan Suci Ramadan. Salah satunya Munggahan yang biasa dilakukan masyarakat Islam suku Sunda.

Baca Juga : Gubernur Jabar Ridwan Kamil Minta Kader PKK Sebarkan Berita Baik

Wikipedia menyebutkan, Munggahan biasanya dilakukan pada akhir Bulan Sya'ban (satu atau dua hari menjelang Ramadan).

Bentuk pelaksanaannya bervariasi, umumnya berkumpul bersama keluarga dan kerabat, makan bersama (botram), saling bermaafan, dan berdoa bersama.

Selain itu, ada pula yang mengunjungi tempat wisata bersama keluarga, berziarah ke makam orang tua atau orang saleh, atau mengamalkan sedekah munggah (sedekah pada sehari menjelang bulan puasa).

Haryoto Kunto dalam buku 'Ramadhan di Priangan (Tempo Doeloe)' menceritakan asal kata munggah yaitu dari unggah. Munggah, tulis Haryoto Kunto, adalah 'naik' atau 'meningkat' ke atas.

Baca Juga : Al Hilal, Buka Puasa ala Timur Tengah di Pullman Bandung Grand Central

Sebagian orang mengartikan munggah sebagai saat untuk meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT yaitu dengan cara beribadah sebaik-baiknya pada bulan Puasa.

Masih dalam 'Ramadhan di Priangan (Tempo Doeloe)', Haryoto Kunto menulis sebagian warga Kota Bandung yang doyan makan mengawali munggah dengan acara makan bersama.

Acara makan bersama ini, tulis Haryoto, dikenal dengan sebutan 'botram' dan sering dilakukan di tempat wisata, alam terbuka, atau kebun milik pribadi.

Tentu saja, lanjut Haryoto, kegiatan MEOK (Makan Enak Omong Kosong) itu berlangsung meriah diselingi sempal guyon penuh kegembiraan.

Selain botram, tulis Haryoto Kunto, acara lain yang tak kalah menarik menjelang Ramadan di kawasan Bandung tempo dulu adalah menguras empang ikan atau ngabedahkeun balong.

"Kawasan selatan Kota Bandung baheula banyak dijumpai balong atau empang. Seperti di Buahbatu, Cigereleng, Ancol, Leuwipanjang, Tegallega, Pasirkoja, dan Jalan Kopo," tulis Haryoto.

Hari-hari menjelang Ramadan, lanjutnya, banyak peternak ikan yang umumnya tuan tanah dan saudagar Bandung menguras kolam atau balong.***

Editor : Gin Gin Tigin Ginulur

JOIN Bersama Si Unyil, Ajak Penonton Nostalgia ke Masa Lalu

Puasa Sebentar Lagi, Yuk Simak 6 Tips Menyambut Bulan Suci Ramadan