bjb KPR General_Media Online_Media Online
news-details
Indonesia Bercerita
Celana jeans dulu dipakai khusus untuk para pekerja tambang.

Sejarah Celana Jeans, Pakaian Pekerja yang Kini Jadi Favorit Semua Kalangan

BERITABAIK.ID - Hampir semua orang mengetahui dan sudah pernah memakai celana jeans.

Ya, celana jeans termasuk jenis pakaian yang bisa digunakan siapa saja, baik anak-anak hingga orang tua.

Orang Indonesia banyak mengenakan celana jeans dalam acara semi formal atau juga non formal.

Namun, tahukah kamu sejarah celana jeans? Berikut sejarah celana jeans yang tak pernah ketinggalan zaman, bahkan selalu populer digunakan.

Celana jeans pertama kali ditemukan oleh Levi Strauss, seorang pria kelahiran Buttenheim, wilayah Franconian dari Bavaria Jerman, pada 26 Februari 1829.

Baca Juga: Masih Berlangsung, Yuk Ikutan Bulan Dana Kemanusiaan PMI Kota Bandung!

Dikutip dari laman jahitjeans, Levi Strauss adalah anak dari Hirsch Strauss dan Rebecca Strauss.

Pada usia 18, Levi Strauss beserta ibu dan dua saudara perempuannya berlayar ke Amerika Serikat.

Mereka bergabung dengan saudaranya Jonas dan Louis, yang telah memulai bisnis grosir. 

Adik Levi yaitu Fanny dan suaminya yaitu David Stern pindah ke St Louis, Missouri. Sementara Levi Strauss pergi untuk tinggal di Louisville dan menjual produk bisnis milik saudara-saudaranya di Kentucky, Amerika Serikat.

Pada bulan Januari 1853, Levi Strauss menjadi warga negara Amerika. Keluarganya kemudian memutuskan untuk membuka cabang di Pantai Barat San Francisco.

Baca Juga: Belajar dari Zulfan, Penyandang Celebral Palsy yang Pantang Menyerah

Awalnya celana jeans berasal dari Genoa, Italia. Di tempat ini celana jeans diproduksi untuk keperluan angkatan laut, sebagai celana yang dapat dipakai basah ataupun kering.

Nama jeans sendiri didapat dari bahasa Perancis yang menyebut celana warna biru asal Genoa ini sebagai bleu de Gnes. Sedangkan di benua Amerika kedatangan jeans dimulai di tahun 1872.

Levi Strauss yang berusia 20 tahun berniat mengadu nasib ke New York. Di tempat asalnya, Levi Strauss adalah seorang penjual pakaian.

Levi Strauss berangkat ke California dengan hanya berbekal beberapa potong tekstil yang merupakan barang bisnis milik saudaranya yang akan dijualnya selama perjalanan ke barat.

Karena memang hanya berbekal nekat, Levi Strauss akhirnya sampai di California dengan menjual semua barangnya kecuali yang tersisa adalah segulung kanvas.

Baca Juga: Yuk, Hilangkan Rasa Malas Beraktivitas dengan Cara Ini

Dengan segulung kanvas tersebut Levi Strauss berusaha membuat sepotong celana kerja yang dicoba dijualnya kepada para pekerja tambang di daerah tersebut.

Ternyata celana dengan bahan kanvas milik Levi Strauss laku keras. Banyak pekerja tambang yang membeli celana kanvas dari Levi Strauss karena tak mudah rusak atau sobek serta tahan lama.

Namun masih banyak juga mereka yang masih tidak suka dengan bahan kanvas olahan Levi Strauss.

Hal yang membuat dia mulai berimprovisasi dengan membuat dari bahan lain yang dipesan dari Genoa Italia.

Para pemintal di sana menyebut bahan tersebut dengan “genes” dan Strauss mengubah namanya menjadi “Jeans” dan mulailah Strauss memproduksi celana jeans yang pertama dan diberi merk “Levi’s”.

Baca Juga: Serunya Pelajar SDN 164 Karangpawulang Belajar Membatik

Produk desain mereka yg pertama adalah “Levi’s 501“. Produk desain pertama memang dikhususkan bagi para penambang emas.

Celana ini memiliki 5 saku, 2 di belakang dan 2 di depan, dan 1 saku kecil dalam saku depan sebelah kanan.

Dalam waktu singkat celana jeans sudah menjadi pakaian resmi para penambang sehingga membuat Jacob Davis, seorang pengusaha sukses, tertarik bekerja sama dengan Levi Strauss.

Sebagai seorang businessman, naluri dagang Strauss pun muncul. Dia kemudian mengajak Davis kerja sama. Pada ahun 1873 mereka berhasil mendapatkan hak paten.

Setelah paten berhasil didapatkan, langsung saja para pekerja tambang di California memakai celana jeans ini sebagai seragam tidak resmi mereka selama bekerja.

Karena populer di kalangan pekerja tambang inilah, jeans kemudian jadi simbol status ekonomi dan diasosiasikan dengan kelas pekerja.

Baca Juga: Vierratale Suguhkan Kembali ‘Semua Tentangmu’ dalam Format Orkestra

Di tahun 1920, Levi’s Waist Overalls menjadi produk celana kerja yang paling laku di bagian Selatan Amerika.

Meski sekarang bahannya sudah digantikan dengan denim, banyak orang masih menyebutnya sebagai celana jeans.

Di tahun 1930-an, kepopuleran jeans mulai terdongkrak. Hal ini tidak bisa dipisahkan dari film koboi.

Dalam waktu singkat semua cowok (tua/muda) jatuh cinta sama jeans dan berusaha untuk meniru idola mereka di dalam film.

Tahun 60-an dan 70-an jeans dibuat ulang (mulai dengan bentuk bell-bottom, didekorasi dengan manik, sulaman dan bahkan dicat) dan menjadi simbol penampilan casual untuk generasi yang lebih bebas.

Baca Juga: Tridiku Argonaut, Mesin Cetak 3D Serba Bisa Buatan Anak Bangsa

Pada masa Perang Dunia II, giliran para serdadu Amerika yang gemar mengenakannya selagi sedang tidak bertugas.

Lain lagi ceritanya di tahun 1950-an. Jeans mendadak menjadi must have item di kalangan anak-anak muda. Apa pemicunya?

Ternyata tak lain penampilan cool James Dean, bintang belia yang meninggal muda karena kecelakaan di saat namanya justru sedang kondang-kondangnya.

Tren kembali bergulir di tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an. Gaya hidup menggelandang ala Hippy menciptakan kreasi baru.

Gadis-gadis hippy suka mengenakan jeans yang dihiasi dengan sulaman atau lukisan cat.

Pada akhir tahun 1970, dunia dikejutkan dengan penampilan si cantik Brooke Shields yang menjadi model jeans produksi Calvin Klein.

Baca Juga: Tridiku Argonaut, Mesin Cetak 3D Serba Bisa Buatan Anak Bangsa

Celana Jeans baru benar-benar naik pangkat di tahun 1980-an. Ketika itu banyak perancang terkenal seperti Armani, Klein dan Versace yang mengangkat jeans sebagai bahan yang bisa tampil sama anggunnya dengan bahan pakaian lain.

Memang, jeans sempat tidak ngetop di era grunge tahun 1990an. Namun dengan cepat melakukan come-back di dunia fashion.

Di Indonesia jeans bahkan sudah sering dikenakan bersama kebaya encim ataupun dikenakan ke pesta bersama dengan bahan pakaian yang glamor seperti sutera.

Saat ini, celana jeans sudah masuk ke kehidupan sehari-hari dan bukan cuma monopoli kaum pekerja seperti kegunaannya di jaman dulu.

Jutaan orang memang masih memakai jeans untuk bekerja, tapi kali ini bukan untuk bekerja di pertambangan tapi untuk kerja kantoran.

Baca Juga: Yuk, Kenali Penyebab Radang Tenggorokan yang Sering Tak Disadari

Levi Strauss meninggal pada tanggal 26 September 1902, di San Francisco pada usia 73.

Dia tidak pernah menikah sehingga meninggalkan bisnisnya untuk empat keponakan yang merupakan anak-anak adiknya yaitu Fanny dan suaminya David Stern.

Dia juga meninggalkan warisan ke sejumlah badan amal. Ia dimakamkan di Colma, California.***

 

 

Editor : Gin Gin Tigin Ginulur

Agar Tenang Selama Berlibur, Kenalan dengan Asuransi Perjalanan Yuk!

Jangan Lupa Sarapan! Simak Manfaatnya bagi Kesehatan Tubuh dan Otak