bjb KPR General_Media Online_Media Online
news-details
Kuliner
Wedang Tahu Bu Kardi, kuliner tradisional Yogyakarta yang diburu pecinta minuman hangat.

Wedang Tahu Bu Kardi, Kuliner Tradisional Yogya yang Wajib Kamu Coba

 

BERITABAIK.ID - TemanBaik, barangkali kamu sedang berada di Yogyakarta, tak ada salahnya menjajal Wedang Tahu Bu Kardi sebagai kudapan pembuka atau penutup harimu.

Berlokasi di alan Asem Gede Kranggan dan Pasar Pathuk, warung kaki lima ini sudah 14 tahun eksis menjajakan minuman tradisional wedang yang kemudian dikreasikan dengan tahu.

Sejak 2008 hingga kini, Wedang Tahu Bu Kardi masih diburu para pencinta minuman hangat.

Sukardi (54) menjelaskan, wedang tahu adalah minuman tradisional yang terbuat dari sari kedelai, kemudian disisir tipis-tipis dan diberi siraman air jahe.

Baca Juga: Mengenal Tradisi Tolobalango, Prosesi Meminang ala Adat Gorontalo

Wedang tahu pada dasarnya berasal dari Cina yang berkembang di wilayah pecinan seluruh Indonesia. Maka dari itu setiap daerah di Indonesia menamai wedangan ini berbeda-beda.

"Diberi nama wedang tahu karena berisi sari kedelai yang tampilannya seperti tahu berwarna putih. Dalam pembuatannya pakai teknik khusus untuk menghasilkan tekstur yang lembut. Kemudian diberikan kuah rempah panas yaitu jahe dengan gula jawa pemanis alami," ucapnya.

Satu porsi wedang tahu di lapak Sukardi dibanderol Rp7 ribu saja.

Dalam satu hari, biasanya Sukardi bisa menjual hingga 150 porsi dengan menghabiskan 2 panci wedang tahu. Sementara jika akhir pekan atau hari libur bisa duka kali lipat hingga 4 panci.

Sukardi melanjutkan, pembelinya mayoritas berasal dari warga lokal, mulai dari orang tua dan anak-anak muda mahasiswa. Selain itu, ada pula wisatawan yang berburu kuliner lokal unik.

“Kemarin alhamdulillah sempat viral di media sosial jadi makin ramai yang datang dan banyak juga yang akhirnya cocok dan jadi pelanggan tetap,” ungkapnya.

Baca Juga: 5 Cara Paling Mudah Menurunkan Kadar Kolesterol

Jika pagi hari, Wedang Tahu Bu Kardi ada di Jalan Asem Gede Kranggan dan Pasar Pathuk, maka pada sore hari, kamu bisa menemuinya di depan Mirota Godean dan Jalan Pramuka Umbulharjo.

Dua lapak ini buka mulai pukul 16.00 WIB hingga 21.00 WIB.

“Jadi biar kalau orang cari dari pagi, sore, sampai malam itu ada terus. Ada pelanggan yang memang lebih cocok buat teman sarapan, tapi ada juga yang cari wedangan malam,” beber Sukardi.

Salah satu pelanggan Wedang Tahu Bu Kardi, Hardiyono (57) menceritakan sejak dua bulan lalu hampir setiap hari dirinya mengonsumsi wedang tahu sebagai teman sarapan.

Ia menggambarkan rasa wedang tahu ini unik, manis dan hangat. Karena kelezatannya itulah, ia selalu ingin mengonsumsi wedang tahu pada pagi hari. Ditambah minuman ini juga memiliki khasiat yang baik bagi tubuh.

“Saya cocok. Rasanya segar, jahenya pas hangatnya, dan kembang tahunya lembut. Jadi tiap sarapan ya pasti ditemani sama wedang tahu ini,” ujarnya.

Bagaimana? Sudah pernah coba nikmatnya Wedang Tahu Bu Kardi? Kalau belum, ada waktu pagi dan sore hari yang bisa kamu pilih ya!***

Editor : Marshal Deru Bumi

Tekad Hericka Wulandari Ingin Jadi Guru SLB Sejak Muda

#AksiBaik Bu Widi Berikan Les Matematika Gratis untuk Anak