bjb KPR General_Media Online_Media Online
news-details
Indonesia Bercerita
Pemkot Bandung terus menambah kolam retensi untuk mencegah bencana banjir. Kali ini kolam retensi ada di Jalan Bima.

Pemkot Bandung Tambah Kolam Retensi, Kali Ini Ada di Jalan Bima

BERITABAIK.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya mengatasi banjir. Salah satunya dengan kembali membangun kolam retensi.

Kolam retensi yang baru hadir kali ini ada di Jalan Bima Kecamatan Cicendo.

Sebelumnya Pemkot Bandung telah membangun kolam retensi Taman Lansia, Kandaga Puspa, Sarimas, Sirnaraga, Rancabolang, Cisurupan, Gedebage, Cisanggarung dan Citalaga Pasir.

Kolam retensi Bima mulai dibangun pada 2021. Kolam itu memiliki kapasitas 5.512,5 meter kubik dengan luas genangan 1.225 meter persegi dan kedalaman 4,5 meter.

Kolam retensi ini dioperasikan dengan pintu air dan dilengkapi dengan bangunan rumah jaga.

Baca Juga: Mengenal 7 Bangunan Cagar Budaya Baru di Bandung. Sudah Pernah Lihat Belum?

Fungsi dari kolam retensi Jalan Bima yaitu sebagai penampung air hujan sementara untuk mereduksi banjir Sungai Citepus khususnya untuk wilayah hilirnya yaitu Pagarsih.

Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, kolam retensi menjadi salah solusi untuk mencegah atau mengurangi luapan air ketika volumenya melebihi permukaan sungai.

"Lebih dari 40 anak sungai (yang melintas ke Kota Bandung), salah satunya Sungai Citepus ini. Kami yakin yang biasa terjadi banjir di Astana Anyar juga Pagarsih bisa ditanggulangi," tuturnya saat meresmikan Kolam Rerensi Bima, di Jalan Bima, Selasa 29 Agustus 2022.

Dia berharap, selain  meminimalisasi banjir, kolam retensi juga menjadi manfaat untuk ruang publik bagi masyarakat.

"Tempat ini memberikan manfaat menjadi ruang publik sehingga pasca pandemi insyallah warga bisa meningkat imunitasnya," ujarnya.

Baca Juga: Monik, Melawan Diskriminasi lewat Medali Emas Angkat Berat

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga, Didi Ruswandi menyampaikan, salah satu daerah yang terjadi banjir di Kota Bandung yaitu Sungai Citepus daerah Pagarsih, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astana Anyar.

Sebagai upaya menangani banjir, lanjutnya, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga bekerjasama dengan Landmark untuk menertibkan bangunan di sempadan Sungai Citepus daerah tengah (yang merupakan hulu daerah pagarsih).

"Dulu upaya untuk menyelesaikan pagarsih ini pernah di buat tol air walaupun mengurangi banjir tapi masih terjadi luapan kejalan kemudian di buat kolam retensi sinaraga alhamdulillah berkurang," katanya.

Kolam ini, lanjut Didi pada tahun 2020 di bangun dengan swakelola untuk kolamnya dan sudah beroperasi.

Untuk dinding sungai dilakukan pada tahun 2021 dengan biaya kontrak Rp3,786 miliar. Kemudian jembatan dibangun tahun ini dengan nilai Rp198 juta.

"Untuk landspace itu hibah atau CSR dari landmark," bebernya.

Sementara itu, Direktur Landmark Residence Bandung, Abrijanto menyatakan siap untuk berkolaborasi dengan Pemkot Bandung, dalam upaya lingkungan salah satunya pemanfaatan kolam retensi.

"Kami mengucapkan terimakasih kepada Wali Kota Bandung atas memberikan kesempatan untuk sumbangsih kali ini. Diberikan kesempatan membantu mengelola taman di wilayah kolam retensi, kami yakin ini untuk kemaslahatan warga Bandung," tuturnya.***

Editor : Gin Gin Tigin Ginulur

Indeks Pembangunan Manusia Kota Bandung Tertinggi di Jawa Barat

Mengenal 7 Bangunan Cagar Budaya Baru di Bandung, Sudah Pernah Lihat Belum?