bjb KPR General_Media Online_Media Online
news-details
Kisah Inspiratif
Keterbatasan fisik bukan alasan bagi Khalimatus Sayidah untuk berprestasi. Dia menjadi atlet para-bulutangkis.

Khalimatus Sayidah, Srikandi Para-Bulutangkis dengan Semangat Juang Mantap

 

BERITABAIK.ID - Keterbatasan fisik bukan alasan bagi Khalimatus Sayidah untuk berprestasi.

Ya, kisah, semangat juang dan perjalanan atlet para-bulutangkis yang akrab disapa Alim ini menginspirasi kita.

Alim merupakan putri bungsu dari pasangan Maslukah (56) dan Sukohandoko. Bungsu dari tiga bersaudara ini tinggal di Desa Banjartanggul, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto.

Gadis kelahiran 17 September 1999 ini menderita cacat fisik sejak lahir. Separuh tubuh sebelah kanannya kekurangan zat kapur, sehingga ia tidak kuat untuk beraktivitas.

Baca Juga: Mengenang Mukti Mukti, Musisi yang 'Jauh dari Keluasan Kota'

Dia pun menjadi seorang yang kidal alias seluruh aktivitasnya menggunakan bagian tubuh sebelah kiri.

Selain itu, Alim juga harus ditinggal oleh sang Ayah sejak berusia 2 tahun. Maslukah, sang Ibu, menghidupi ketiga anaknya dengan berjualan nasi.

Kondisi itu tak lantas membuat Alim patah semangat. Sejak usianya 5 tahun, ia rajin berlatih bulutangkis.

Bahkan ia rela mengayuh sepeda angin ke tempat latihan di Kecamatan Mojosari, Mojokerto sekitar 4 kilometer jauhnya.

Baca Juga: Cerita Dara Adin Pramesti, Senang Bisa Jadi Anggota Paskibraka

“Kenali potensi dirimu, buatlah orang mengenalmu karena kelebihan mu, bukan kekuranganmu,” kata Alim dalam laman resmi Kemenpora RI.

Latihan keras Alim pun perlahan berbuah manis. Pada 2013, ia dipanggil ke pelatnas di Solo, Jateng dan menjadi salah satu atlet National Paralympic Committee (NPC) Indonesia.

Dengan melewati berbagai dinamika proses latihan, Alim menyumbang medali emas di ASEAN Paragames 2015 di Singapura.

Prestasi Alim semakin bergelimang setelah sukses memboyong medali emas di Asian Paragames di Indonesia tahun 2018.

Baca Juga: Ini Dia Nama 40 Parpol yang Mendaftar ke KPU untuk Pemilu 2024

Setelah itu, ia juga memboyong medali emas di Paralimpiade Tokyo 2020 bersama rekannya, Leani Ratri Oktila.

Dalam gelaran tersebut, mereka sukses mengharumkan nama Indonesia setelah menumbangkan atlet China, Cheng Hefang dan Ma Huihui di Yoyogi National Stadium.

Pasangan Alim-Leani menang telak di dua babak dengan skor 21-18 dan 21-12 dalam waktu 32 menit saja.

Prestasi Alim makin banyak setelah menyumbang gelar di ASEAN Paragames 2022, di Solo.

Baca Juga: Duo OKAAY Rilis Album Perdana Bertajuk 'Together We Are Okaay'

Alim yang  turun pada tiga nomor sekaligus, memastikan dua gelar emas dari nomor tunggal putri dan ganda campuran kelas SL4, bulan Agustus 2022 lalu.

Dia berharap, sederet prestasi itu tidak berhenti sampai di sini. Tren baik sebagai juara akan terus dijaganya, semampu yang ia bisa.

“Berlatih dengan disiplin, menjaga kesehatan fisik dan mental, mempunyai tekad kuat untuk bisa jadi juara sehingga bisa membanggakan Indonesia,” tegasnya.

Semangat terus Alim! Jangan dulu terbenam, ya.***

 

Editor : Marshal Deru Bumi

Menparekraf Dorong Pesantren Manfaatkan Teknologi Digital

Mengenang Mukti Mukti, Musisi yang 'Jauh dari Keluasan Kota'